Konten dari Pengguna

Adab Bertetangga Menurut Ajaran Islam yang Perlu Diamalkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Februari 2021 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengunjungi tetangga. Foto: Dok. KBRI Beijing
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengunjungi tetangga. Foto: Dok. KBRI Beijing
ADVERTISEMENT
Umat Islam diperintahkan untuk menjaga hubungan baik antar sesama, termasuk dengan tetangga. Sebab sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dan tetangga merupakan orang terdekat setelah keluarga yang dapat memberikan pertolongan dengan segera ketika seseorang membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
Namun dengan kehidupan yang semakin individualis, saat ini banyak tetangga yang tidak saling mengenal, bermusuhan, atau malah mengumbar aib. Ini tentu bertentangan dengan perintah Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 36 yang artinya:
“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh." (QS an-Nisaa: 36).
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah adab bertetangga yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari:

Menghormati dan Berbuat Baik

Ilustrasi makan bersama tetangga. Foto: Shutterstock
Kehidupan bertetangga menjadi perhatian penting dalam Islam. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya”.
Memuliakan tetangga ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menunjukkan kepedulian terhadap kondisi tetangga yang kurang beruntung. Ketika seseorang memiliki rezeki yang lebih, tidak ada salahnya untuk membaginya dengan tetangganya.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan." (HR Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 18108, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 149).
Dan ketika diberi sesuatu oleh tetangga, seseorang tidak boleh meremehkannya meskipun jumlah pemberiannya sedikit. Ini merupakan bentuk penghormatan atas kerendahan hatinya.
"Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing." (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak Mengganggu Tetangga

Ilustrasi marah. Foto: Pixabay
Mengutip buku Adab Muslim Sehari Semalam tulisan al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan, Muslim yang bijak seharusnya tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu kenyamanan tetangga. Misalnya dengan menyalakan radio atau televisi dengan keras, membuang sampah di rumahnya, menutup jalannya, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, tidaklah beriman, tidaklah beriman!” “Siapa, wahai Rasul?” Tanya sahabat.“Dia yang tidak memberi rasa aman bagi tetangganya dari gangguannya” (HR.Bukhari dan Muslim).

Menjenguk Ketika Sakit

Ilustrasi menjenguk tetangga yang sakit. Foto: Getty Images
Ketenangan hati merupakan salah satu kunci kesembuhan. Jika seseorang yang sedang sakit dijenguk dan didoakan oleh kawan atau tetangganya, maka hatinya akan tentram. Pada akhirnya ini akan membantu proses penyembuhannya. Oleh sebab itu, jika ada tetangga yang sakit, hendaknya kita menengoknya.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
ADVERTISEMENT