Konten dari Pengguna

Adab Mencari Ilmu dan Keutamaannya bagi Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Februari 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mencari ilmu sesuai dengan adab. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mencari ilmu sesuai dengan adab. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, mencari ilmu adalah kewajiban setiap manusia begitu pula umat Muslim. Bahkan, Allah SWT senantiasa mengganjar umat-Nya yang tak pernah putus mencari ilmu dengan kebaikan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Kewajiban menuntut ilmu tertuang dalam Hadits Riwayat Ibnu Majah yang berbunyi: ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224).
Menurut Muhammad Salih Uthaymin dalam bukunya Syarah Adab dan Manfaat Menuntut Ilmu, setiap umat Muslim harus meyakini bahwa ilmu adalah ibadah. Selain itu, para ulama juga mengatakan bahwa ilmu adalah bentuk sholat secara rahasia sekaligus ibadah hati.
Allah SWT mewajibkan umat-Nya untuk melakukan sesuatu bukan tanpa alasan. Pasti ada hikmah di balik setiap tindakan yang diperintahkan-Nya, termasuk dalam mencari ilmu.
Bersumber dari buku Adab al-Mujalasa wa Hamdu al-Lisan oleh Imam Al-Barr, berikut keutamaan dan adab mencari ilmu dalam Islam.
Orang yang mencari ilmu akan memperoleh keutamaan yang luar biasa. Foto: Pixabay

Keutamaan Mencari Ilmu

Beberapa keutamaan mencari ilmu tertuang dalam dalil-dalil sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Menjadi orang yang mulia
Dalam Alquran disebutkan bahwa orang yang berilmu akan memperoleh kedudukan yang mulia.
Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujãdalah/58: 11).
2. Ilmu sebagai amal jariyah
Ketika manusia meninggal dunia, terdapat beberapa amalan yang akan terus mengalir pahalanya. Salah satunya adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631).
3. Orang yang berilmu termasuk golongan menegakkan Islam
Rasulullah SAW menegaskan orang yang mencari ilmu termasuk golongan orang yang menegakkan Islam.
ADVERTISEMENT
Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan Sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia pulang kembali." (HR. Tirmidzi).
Ilustrasi melaksanakan adab mencari ilmu dalam Islam. Foto: Pixabay

Adab Mencari Ilmu dalam Islam

Agar membawa keberkahan, mencari ilmu harus dilakukan dengan cara terpuji. Oleh sebab itu, Islam juga mengajarkan bagaimana adab dalam mencari ilmu, di antaranya yaitu:
1. Diawali dengan niat
Niat adalah keinginan dari hati untuk menjalankan sebuah amalan. Rasulullah SAW mengatakan bahwa niat menjadi penentu pahala sebuah perbuatan.
Jika niatnya karena Allah SWT, pahala setimpal akan dianugerahkan kepadanya. Maka dari itu, mencari ilmu sebaiknya diawali dengan niat karena Allah SWT.
"Sebuah perbuatan dinilai berdasarkan motivasinya (niyyah), dan tiap orang mendapatkan apa yang diniatkan. Mereka yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka Allah SWT dan Rasul-Nya akan membalas orang tersebut, namun mereka yang hijrah karena hal yang bersifat duniawi atau wanita yang akan dinikahi maka dia akan mendapatkan hal tersebut." (HR Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
2. Berdoa sebelum mencari ilmu
Sebelum belajar, umat Islam dianjurkan untuk berdoa. Bacaan doa yang sering dipanjatkan, yaitu:
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا
Rodhitu billahi-robba, wabil islaamidina, wabi-muhammadin nabiyyaw warosula. Robbi zidnii 'ilmaa warzuqnii fahmaa
Artinya: "Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul. Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik."
3. Berdoa setelah belajar
Tak hanya sebelum memulainya, setelah belajar hendaknya juga ditutup dengan doa. Berikut ini bunyi doa setelah belajar:
اِللَّهُمَّ اَرِنَا الْحَقًّا حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Allahumma arìnal haqqa haqqan warzuqnat tìbaa’ahu wa arìnal baathìla baathìlan warzuqnaj tìnaabahu.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Ya allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehingga kami dapat selalu mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat selalu menjauhinya.”
4. Bersungguh-sungguh
Selain niat dan doa, semaksimal mungkin seseorang harus berusaha bisa mengambil manfaat dari ilmu yang dipelajari. Rasulullah SAW bersabda, bahwa usaha terbaik akan memperoleh hasil yang baik pula.
"Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih." (HR Tirmidzi).
5. Tawadhu
Tawadhu artinya rendah hati, tidak sombong, atau tidak angkuh. Seseorang hendaknya tidak menyombongkan dirinya, ketika sudah merasa mendapatkan banyak ilmu. Khalifah Umar Bin Khattab menyatakan terdapat tiga tahapan ketika seseorang menuntut ilmu.
ADVERTISEMENT
"Ilmu itu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua ia akan tawadhu’. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya”.
Ikhtiar mencari ilmu itu wajib, tetapi penting untuk menyadari bahwa Allah SWT-lah yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu. Oleh sebab itu, manusia tetap harus bersikap rendah hati.
(VIO)