Konten dari Pengguna

Ajaran untuk Menghormati Orang Tua dan Guru Disebut Apa? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Maret 2025 17:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang tua dan guru. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua dan guru. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Menghormati orang tua dan guru merupakan salah satu nilai penting yang diajarkan dalam setiap agama, termasuk Islam. Kedua sosok ini memegang peran besar dalam kehidupan setiap individu.
ADVERTISEMENT
Ada pun ajaran untuk menghormati orang tua dan guru disebut sebagai birrul walidain. Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun esensinya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Penghormatan kepada orang tua dan guru bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga merupakan wujud rasa terima kasih. Untuk lebih memahami makna dari birrul walidain, berikut penjelasannya.

Ajaran untuk Menghormati Orang Tua dalam Islam

Ilustrasi ajaran untuk menghormati orang tua dan guru disebut birrul walidain. Foto: Unsplash
Dalam buku Ayat-Ayat dan Hadist Pendidikan karya Siti Rohmah dkk. (2023), dijelaskan bahwa ajaran untuk menghormati orang tua dan guru disebut dengan istilah birrul walidain. Dikutip dari buku Tafsir Maudhui Sosial, kata "birrul" berasal dari kata "al-Birr" yang berarti kebaikan.
Sementara itu, kata "al-Walidain" merujuk pada kedua orang tua. Dengan demikian, birrul walidain dapat diartikan sebagai berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Birrul walidain mencakup segala bentuk penghormatan dan ketaatan, baik secara fisik maupun emosional.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua dan guru dianggap sebagai perbuatan yang mulia dan sangat dianjurkan, bahkan menjadi kewajiban agama. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Swt pada Surat Luqman ayat 14 yang berbunyi:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ۝١٤
wa washshainal-insâna biwâlidaîh, ḫamalat-hu ummuhû wahnan ‘alâ wahniw wa fishâluhû fî ‘âmaini anisykur lî wa liwâlidaîk, ilayyal-mashîr
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."
Perintah untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, termasuk guru juga terdapat dalam Surat Al-Isra ayat 23, yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
wa qada rabbuka alla ta'budu illa iyyahu wa bil-walidaini ihsana, imma yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhuma au kilahuma fa la taqul lahuma uffiw wa la tan-har-huma wa qul lahuma qaulang karima
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik,”

Keutamaan Birrul Walidain

Ilustrasi keutamaan menghormati orang tua dan guru. Foto: Unsplash
Menghormati orang tua dan guru, atau yang dikenal dengan birrul walidain, memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan dari birrul walidain:
ADVERTISEMENT

1. Ridho Allah Tergantung pada Ridho Orang Tua

Salah satu keutamaan birrul walidain adalah ridho Allah tergantung pada ridho orang tua. Menurut buku Tuntunan Lengkap 99 Shalat Sunnah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, berbakti kepada orang tua dianggap sebagai ladang yang subur dan kesempatan yang sangat berharga.
Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Artinya: "Ridha Rabb tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua," (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

2. Rezekinya Dipermudah

Setiap anak yang menghormati orang tua, termasuk gurunya, akan dimudahkan rezekinya oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ،قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda; "Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahmi (kekerabatan)," (HR Ahmad).

3. Dibukakan Pintu Surga

Terdapat banyak pintu surga yang dikenal, dan salah satunya adalah pintu birrul walidain. Rasulullah saw bersabda:
الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُ
Artinya: "Orang tua adalah pintu surga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut," (HR Ahmad).
(RK)