Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Al Khawarizmi Sebagai Penemu Angka Nol dan Keistimewaannya dalam Matematika
16 November 2021 12:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 100 Ilmuwan & Penemu Terpopuler di Dunia oleh Sunrise Pictures, sosok bernama lengkap Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini lahir di Uzbekistan pada tahun 194 H/780 M. Beliau merupakan intelektual Muslim yang banyak menyumbangkan karyanya dalam bidang matematika, geografi, musik, astronomi, hingga sejarah.
Selain itu, Al Khawarizmi juga dikenal sebagai Bapak Aljabar dalam ilmu matematika. Semasa hidupnya, beliau telah menulis kurang lebih 256 buku. Salah satu bukunya yang berjudul Al-Khawarizmi on the Hindu Art of Reckoning berisi tentang sistem penempatan bilangan berbasis 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 0.
Dari buku inilah Al Khawarizmi dinobatkan sebagai penemu angka nol pada sistem bilangan. Angka nol adalah angka yang paling terakhir ditemukan pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Sebelum angka nol ditemukan, masyarakat pada zamannya kesulitan membedakan seratus tujuh puluh lima (175) dengan bilangan seribu tujuh lima (1075) ataupun bilangan seribu tujuh ratus lima (1705). Sehingga, penemuan angka nol saat itu sangat penting bagi perkembangan zaman.
Lalu bagaimana perkembangan angka nol setelah ditemukan oleh Al Khawarizmi?
Perkembangan Angka Nol
Dikutip dari buku Target 99% Juara Kelas Plus SD oleh Sigit Ari Wibowo, dkk., sebelum ditemukannya angka nol, para ilmuwan menggunakan sistem abakus. Sistem ini berbentuk semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar.
Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan baik dari kalangan ilmuwan Barat. Mereka lebih tertarik menggunakan raqam al-binji alias daftar angka arab, termasuk angka nol hasil penemuan Al Khawarizmi setelah 250 tahun.
ADVERTISEMENT
Arum Faiza dalam buku Ta’aruf Mati Langkah menjelaskan, pada abad ke-9, angka nol masuk ke dalam sistem bilangan Arab berbentuk oval menyerupai angka nol yang digunakan pada saat ini. Perkembangannya terus berlanjut hingga mencapai Eropa sekitar tahun 1100 M.
Angka nol dalam matematika dan ilmu lainnya seperti pemrograman komputer memiliki peran yang sangat penting layaknya fungsi garam dalam masakan. Selain itu, angka ini juga memiliki banyak sekali keistimewaan. Apa saja?
Keistimewaan Angka Nol
Dikutip dari Majalah Mata Air Edisi 13 terbitan ufuk Baru, angka nol memiliki beberapa keistimewaan dalam dunia matematika. Pertama, nol merupakan suatu bilangan netral dan merupakan pembeda antara bilangan positif dan negatif. Kedua, semua bilangan yang berpangkat nol memiliki nilai satu
ADVERTISEMENT
Ketiga, pada sistem binari, hanya ada angka 0 dan 1 yang digunakan pada pemrogaman komputer dan pengkodingan. Hanya dengan angka tersebut, teknologi telah berkembang pesat hingga saat ini, sehingga manusia bisa menggunakan komputer, laptop, smartphone, teleskop, dan lainnya.
Dalam catatan sejarah , Al Khawarizmi meninggal pada tahun 846 M dengan peninggalan karya-karya penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang matematika dan astronomi. Berkat karyanya yang luar biasa, banyak pujian yang diberikan para sejarawan dan ilmuwan dari Eropa.
Seperti Philip K. Hitti, penyusun The History of The Arabs, menyebutkan Al Khawarizimi sebagai tokoh utama dalam sejarah awal matematika di dunia. Selain itu, sejarawan George Santon juga memuja Al Khawarizmi sebagai ilmuwan terkemuka dari bangsanya dan terbesar pada zamannya.
ADVERTISEMENT
(IPT)