Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Al Muhyi: Pengertian, Cara, dan Keutamaan dari Meneladaninya
7 Oktober 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Al Muhyi secara bahasa artinya yang menghidupkan. Allah Al Muhyi artinya Allah Maha Menghidupkan dan Memberi Kehidupan kepada semua makhluk-Nya. Selain itu, Allah juga memberi kualitas hidup sempurna bagi orang-orang beriman dan beramal saleh.
ADVERTISEMENT
Diterangkan dalam buku Cari Saja Allah oleh Ahmad Kamil Arsyad, Allah juga dapat memberi daya kehidupan pada sesuatu yang mati. Seperti pada zaman Rasulullah SAW, ada batu dan pohon kurma yang bisa bercakap-cakap dengan beliau.
Makhluk hidup tidak akan bertahan lama apabila tidak mendapat izin dari Allah SWT. Artinya, kekuasaan Allah SWT untuk menghidupkan atau mematikan sesuatu sangatlah luar biasa. Dijelaskan dalam Alquran pada surat Ar Rum ayat 50 yang bunyinya:
فَانْظُرْ اِلٰٓى اٰثٰرِ رَحْمَتِ اللّٰهِ كَيْفَ يُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ لَمُحْيِ الْمَوْتٰىۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ar Rum: 50)
ADVERTISEMENT
Allah juga berfirman melalui ayat lain yang artinya: "Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti Dia dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Fushilat: 39)
Cara Meneladani Al Muhyi
Karena Allah SWT yang menghidupkan makhluk-makhluknya di muka bumi, umat Islam pun diwajibkan untuk meneladani nama dan sifat Allah Al-Muhyi. Caranya adalah dengan banyak bersyukur, mengikuti perintah, dan senantiasa beribadah kepada-Nya.
Selain itu, manusia juga harus memelihara kelangsungan hidup dan melestarikannya. Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Barang siapa yang memelihara (kehidupan seorang manusia), maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Maidah: 32).
Terdapat kisah mengenai sifat Al Muhyi dalam buku 99 Kisah Asmaul Husna untuk Membangun Karakter Anak karya Syafi'ie el-Bantanie. Ssaat penaklukkan Andalusia, pada mulanya pasukan Muslim terdesak. Sebagian berlari menuju kapal-kapal mereka.
ADVERTISEMENT
Seketika itu panglima perang, Thariq bin Ziyad berkata, "Di belakang kalian lautan. Jika kalian lari, kalian hanya akan mendapatkan kematian. Sedang di depan ada musuh Allah. Jika kalian membunuh atau terbunuh, kalian akan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah.”
Kata-kata Thariq bin Ziyad pun mampu menghidupkan kembali semangat juang pasukan Muslim. Akhirnya, pasukan muslim bangkit dan meraih kemenangan.
Hikmah yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah manusia yang meneladani sifat Al Muhyi akan tetap semangat melakukan hal-hal terbaik bagi kehidupan dalam kondisi apapun.
Keutamaan Meneladani Al Muhyi
Beberapa keutamaan dari meneladani sifat Al Muhyi, diambil dari buku Meneladani 99 sifat Allah terbitan Tiga Serangkai, yaitu:
ADVERTISEMENT
(NDA)