Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Al Wahhab, Nama Baik Allah yang Maha Pemberi
16 Februari 2021 17:40 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Islam dianjurkan untuk memahami nama-nama baik Allah SWT atau yang lebih dikenal dengan istilah Asmaul Husna . Tidak sekadar memahaminya, manusia juga harus mengimani dan meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Asmaul Husna sendiri berjumlah 99. Asmaul Husna juga dapat dimanfaatkan umat Muslim sebagai bacaan dzikir yang bisa dilakukan secara rutin.
Salah satu nama baik yang dimiliki Allah SWT adalah Al Wahhab. Al Wahhab artinya Maha Pemberi. Secara bahasa, Al Wahhab berasal dari kata “wahaba” yang berarti memberi sesuatu tanpa mengharapkan imbalan.
Selama ini, Allah SWT memberikan karunia kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya tanpa diminta. Allah menciptakan manusia dengan memiliki mata, hidung, telinga, kaki, mulut, dan sebaginya tanpa harus ada yang meminta terlebih dahulu.
Lantas bagaimana cara meneladani nama baik Al Wahhab yang dimiliki Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari? Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari Terapi Mencerdaskan Hati oleh Muhammad Syafie el-Bantanie (2012:92).
Meneladani Al Wahhab
Nama baik Al Wahhab dapat diteladani dengan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara termudah adalah memberikan sesuatu yang dimilikinya (jika lebih) kepada orang yang memang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Dalam Surat Ali Imran ayat 133-134 diterangkan bahwa salah satu ciri orang bertakwa adalah orang yang berinfak, baik dilakukan dalam keadaan lapang maupun sempit.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Setelah menyedekahkan sebagian hartanya, manusia juga dianjurkan untuk tidak mengharapkan balasan. Cukup Allah SWT yang akan membalasnya dengan memberikan rahmat dan keridhoan-Nya.
Firman Allah SWT dalam Surat Al Mudatsir ayat 6 menegaskan, “Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. ”
Adapun ayat lain yang juga menjelaskan untuk tidak mengharapkan imbalan dari apa yang telah disedekahkan tercantum dalam Surat Al Insan ayat 8-9.
ADVERTISEMENT
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoaan Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih darimu.” (Q.S Al Insan ayat 8-9).
(VIO)