Alasan Mengapa Kita Harus Bersyukur Menurut Hadist dan Alquran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2021 7:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bersyukur. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersyukur. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Syukur menurut KBBI diartikan sebagai rasa terima kasih kepada Allah dan 'untunglah,' yakni perasaan yang menyatakan lega, senang, dan sebagainya. Sedangkan, menurut Quraish Shihab, syukur mengandung arti gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Spiritualitas Sabar dan Syukur oleh Abdul Wahid Hasan, istilah syukur berasal dari kata 'syakara' yang berarti 'membuka.' Lawan dari kata syukur adalah kufur yang berasal dari kata 'kafara' yang artinya 'menutup,' yakni melupakan nikmat dan menutup-nutupinya.
Adapun bersyukur adalah cara seorang hamba berterimakasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Salah satu cara bersyukur ialah dengan mengucap kalimat tahmid, yakni 'alhamdulilah' yang artinya 'segala puji bagi Allah.'
Mengutip buku Berupaya Tanpa Jeda, Bersyukur Tanpa Kendur oleh Syaiful Anshor, menurut Abu Ja'far bin Jarir, kalimat tahmid hanya layak dipanjatkan kepada Allah. Sebab, Allah-lah yang telah menganugerahkan nikmat yang tak terhingga kepada hamba-Nya. Lalu, mengapa kita harus bersyukur? Simak alasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Mengapa Kita Harus Bersyukur?

Ilustrasi bersyukur. Foto: Unsplash
Sebagai seorang hamba, umat Muslim harus selalu bersyukur kepada Allah. Namun, mengutip buku Belajar Bersyukur oleh Kurniawan, Allah tidak mengharap rasa terima kasih dari hamba-Nya.
Allah tetaplah Maha Agung meskipun kita tak mengucapkan terima kasih kepada-Nya. Lantas, mengapa kita harus bersyukur? Alasannya adalah agar nikmat yang Allah berikan terus bertambah.
Allah SWT berfirman, "dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: 7)
Nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya sangatlah banyak. Nikmat hidup, bernafas, tubuh yang sehat, dan lain sebagainya yang tidak terhitung. Namun, barang siapa yang bersyukur, maka Allah akan menambahkannya lagi. Dengan demikian, tak ada alasan bagi seorang hamba untuk tidak bersyukur kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sabar Tanpa Batas Syukur Tiada Akhir oleh Syaifurrahman El-Fati, Rasulullah dan para nabi pun selalu bersyukur, contohnya rasa syukur Nabi Sulaiman yang tercantum dalam ayat Al-Quran berikut.
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (QS. An-Naml: 40)
Alasan lain umat Islam harus bersyukur ialah, sebab Allah tidak akan menyiksa umat-Nya yang bersyukur dan beriman. Dalam hal ini Allah SWT bersabda, "Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nisa: 147)
ADVERTISEMENT
Dengan melihat keutamaan bersyukur kepada Allah, sebagai umat Muslim, hendaknya kita selalu bersyukur kepada-Nya. Sebab, bersyukur kepada Allah tidaklah sulit, dengan mengucap kalimat 'alhamdulilah' pun sudah cukup.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda, "sebaik-baik zikir adalah kalimat 'laa ilaaha illallah' dan sebaik-baik doa adalah 'alhamdulillah.' (HR. Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)
(AFM)