Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Pemelajar Mandiri Didorong Mencoba Cara Lain dalam Proses Belajar

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Mei 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi pembelajar mandiri. Foto: Pexel.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembelajar mandiri. Foto: Pexel.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa seorang pemelajar mandiri didorong untuk mencoba cara lain dalam proses belajarnya? Pertanyaan di atas merupakan salah satu soal Post Tes Modul 2 Memahami Pembelajar Mandiri di PMM.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Merdeka Mengajar, Post Test adalah tes yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada fitur Pelatihan Mandiri. Post Test dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah keseluruhan materi pembelajaran telah dikuasai dengan baik oleh pengguna.
Guru perlu mengerjakan soal post test dengan baik agar bisa melanjutkan proses pembelajaran ke modul berikutnya. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh tentang pemelajar mandiri dan aspek-aspeknya.

Alasan Mengapa Seorang Pemelajar Mandiri Didorong untuk Mencoba Cara Lain dalam Proses Belajarnya

Ilustrasi pembelajar mandiri. Foto: Unsplash.
Dikutip dari jurnal Belajar Mandiri: Konsep dan Penerapannya oleh Harli Trisdiono, belajar mandiri adalah kemampuan seseorang dalam memotivasi diri dan bertanggung jawab atas proses belajarnya.
Dengan demikian, pemelajar mandiri dapat diartikan sebagai seseorang yang belajar atas inisiatif atau motivasi dari dalam diri sendiri. Proses belajar mandiri dapat dilakukan seorang diri maupun secara berkelompok.
ADVERTISEMENT
Seorang pemelajar mandiri didorong untuk mencoba berbagai metode dalam proses belajar. Tujuannya untuk membandingkan strategi mana yang lebih efektif untuk belajar.
Selain mencoba berbagai cara belajar, pemelajar mandiri juga aktif dalam mencari sumber belajar. Mereka punya inisiatif yang tinggi dalam mencari sumber belajar lain selain dari sekolah. Hal itu tentu akan berdampak pada peningkatan proses belajar mereka.

Ciri Pemelajar Mandiri

Ilustrasi pembelajar mandiri. Foto: Pexel.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk mendorong siswa menjadi pemelajar mandiri yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Sikap mandiri tersebut dapat dimunculkan melalui dua elemen kunci yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Elemen-elemen tersebut terdiri dari regulasi diri serta kesadaran diri dan situasi yang dihadapi. Berikut penjabarannya:

1. Regulasi Diri

Regulasi diri adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri. Kemampuan tersebut mencakup emosi dan perilaku, seperti mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.
ADVERTISEMENT

2. Kesadaran Diri dan Situasi yang Dihadapi

Pemelajar mandiri adalah orang-orang yang mempunyai kesadaran diri yang tinggi. Kesadaran diri tersebut dilatih dengan melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi.
Pada tahap refleksi kondisi diri, siswa perlu memahami emosi, kelebihan, serta keterbatasan dirinya. Dengan demikian, ia akan mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Sementara pada tahap refleksi situasi, siswa perlu memahami faktor-faktor eksternal yang dapat menjadi hambatan dalam proses belajarnya.
(GLW)