Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Amalan-Amalan Maulid Nabi yang Sesuai Ajaran Islam
26 Oktober 2020 18:15 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perayaan Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah akan jatuh pada 29 Oktober 2020. Di hari tersebut, umat muslim yang bergembira atas lahirnya Rasulullah akan melakukan berbagai amalan kebaikan dan tradisi daerah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengenang sang Nabi.
ADVERTISEMENT
Meskipun Maulid Nabi merupakan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya, momen ini memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Alquran dan Hadis. Dengan begitu, perayaan Maulid Nabi diperbolehkan.
Karena merupakan tradisi yang berkembang setelah Rasulullah wafat, muncul pertanyaan apa saja amalan-amalan yang dilakukan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad ?
Membaca Sholawat Nabi
Maulid Nabi dirayakan sebagai bentuk penghormatan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, umat muslim dianjurkan untuk membaca sholawat.
Sholawat berasal dari kata sholla yang berarti doa. Maka, sholawat nabi merupakan bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Anjuran ini juga tertulis dalam Alquran: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al Ahzab: 56)”.
ADVERTISEMENT
Puasa
Umat muslim juga dapat melakukan puasa sunnah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad. Misalnya puasa Senin Kamis dan puasa tengah bulan Ayyamul Bidh. Senin menjadi hari yang istimewa bagi Rasulullah. Sebab, di hari itulah beliau dilahirkan dan mulai menerima wahyu.
“Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab : “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim).
Sedangkan puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah merupakan salah satu wasiat dari Rasulullah.
Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' menyebut: "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur".
ADVERTISEMENT
Memperbanyak Amalan Baik
Imam Suyuthi di dalam kitabnya Husnul Muqshid Fi Amalil Maulid mengutip pendapat imam Ibnu Hajar terkait amalan Maulid Nabi. Beliau mengatakan:
“Disunnahkan melakukan sebatas amalan yang dapat dipahami sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Seperti contohnya sebagaimana telah disebutkan yakni membaca Al Quran, memberikan makanan, sedekah, dan menyanyikan pujian-pujian tentang kenabian dan kezuhudan yang dapat menggerakkan hati untuk melakukan kebaikan dan amalan untuk akhirat.”
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memiliki panduan tentang amalan-amalan Maulid Nabi agar tidak melenceng dari ajaran Islam . Beberapa kegiatan yang dianjurkan meliputi:
ADVERTISEMENT
(ERA)