Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri dan Hadits-haditsnya
3 Mei 2021 18:18 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebentar lagi umat Muslim akan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Beberapa pekan sebelum hari kemenangan tiba, suasana semarak telah terasa. Masyarakat memenuhi pusat perbelanjaan untuk berburu parsel dan baju lebaran.
ADVERTISEMENT
Mengenakan pakaian yang paling bagus di hari raya memang salah satu sunnah Rasul, namun tidak harus selalu menggunakan pakaian baru. Hal ini sudah menjadi tradisi masyarakat yang terasa tidak afdal jika ditinggalkan.
Saat Idul Fitri, masyarakat lazimnya akan berbondong-bondong ke masjid atau lapangan untuk melakukan shalat Id berjamaah. Kemudian disusul dengan makan bersama keluarga dan silaturahmi.
Selain shalat, ternyata terdapat sejumlah amalan sunnah di Hari Raya yang dianjurkan oleh Rasulullah. Apa saja? Berikut adalah penjelasannya dikutip dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Muhammad Sayyid Sabiq (2017):
Mandi, Memakai Wewangian, dan Mengenakan Pakaian Terbaik
Idul Fitri merupakan simbol kemenangan umat Islam karena berhasil menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Oleh sebab itu, setiap Muslim hendaknya memantaskan diri untuk menyambut lebaran dengan membersihkan diri, berpakaian yang rapi, serta memakai wewangian.
ADVERTISEMENT
Ibnu Qayim berkata, “Pada kedua Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha), Rasulullah SAW biasa mengenakan pakaian yang terbaik dan ada sepasang pakaian beliau yang khusus digunakannya pada shalat Hari Raya dan shalat Jumat”.
Selain itu, Hasan ash-Shibti juga meriwayatkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan memakai wangi-wangian yang terbaik pada Hari Raya.
Makan Sebelum Shalat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri, umat Muslim disunnahkan untuk memakan beberapa biji kurma. Anas ra meriwayatkan,
“Bahwa saat Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum beliau memakan beberapa biji kurma dengan jumlah yang ganjil (yakni memakannya dengan jumlah yang ganjil seperti tiga biji, lima, tujuh, dan seterusnya)” (Diriwayatkan Al Bukhari dalam Kitab Al-Idain).
ADVERTISEMENT
Wanita dan Anak-anak Dianjurkan Menghadiri Shalat Id
Di hari yang fitri, kaum wanita dan anak-anak, termasuk mereka yang sedang haid dianjurkan hadir di tempat pelaksanaan shalat Id. Ummu Athiyyah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Kami diperintahkan oleh Nabi SAW agar memerintahkan keluar para gadis dan wanita yang haid pada kedua Hari Raya agar mereka menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa dari kaum muslimin. Dan, hendaknya wanita-wanita yang haid terpisah dari tempat shalat." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih Bukhari).
Melewati Jalan yang Berbeda Ketika Berangkat dan Pulang Shalat Id
Mayoritas ulama berpendapat seorang Muslim yang pergi mengerjakan shalat Id disunnahkan melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang shalat.
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW pergi shalat Id, ketika pulang, beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang beliau lalui ketika pergi.
Meski demikian, bukanlah suatu masalah jika jalan yang dilewati seseorang saat berangkat dan pulang dari shalat Id sama.
(ERA)