Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Anger Issues: Pengertian Penyebab, dan Tanda-tandanya
6 Oktober 2022 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Marah merupakan perasaan yang normal dimiliki setiap orang. Menjadi tidak wajar ketika perasaan tersebut tidak dapat dikendalikan dan malah merugikan orang lain. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah anger issues.
ADVERTISEMENT
Anger issues adalah kondisi di mana seseorang cenderung mudah marah dan berlebihan dalam meluapkan perasaan tersebut, baik kepada orang lain maupun diri sendiri.
Jika tidak ditangani dengan baik, anger issues akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Kondisi itu juga dapat berujung pada kekerasan verbal atau fisik yang merugikan diri sendiri serta orang-orang di sekitarnya.
Lalu, apa sebenarnya penyebab anger issues? Apa ciri-cirinya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut untuk mengetahui penjelasan selengkapnya.
Penyebab Anger Issue
Mengutip Healthline, ada banyak faktor yang bisa memicu munculnya anger issues, seperti stres, masalah keluarga, dan masalah keuangan. Selain itu, anger issues juga dapat mengindikasikan gangguan mental tertentu, seperti:
1. Depresi
Anger issues bisa menjadi gejala depresi yang ditandai dengan perasaan sedih juga kehilangan minat akan sesuatu. Gejala ini biasanya berlangsung selama dua minggu. Intensitas kemarahan dan cara mengekspresikannya berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Selain mudah marah, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul, di antaranya:
2. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Pengidap OCD memiliki pikiran-pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu sehingga mendorong mereka untuk melakukan sesuatu secara berulang.
Sebagai contoh, menghitung angka atau mengulangi suatu frasa karena muncul keyakinan irasional bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika mereka tidak melakukannya.
Salah satu gejala OCD adalah mudah marah. Kemarahan ini muncul karena si penderita merasa frustrasi dengan ketidakmampuannya dalam mencegah pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang dialaminya.
Mereka juga menunjukkan gejala ini jika seseorang atau sesuatu mengganggu kemampuannya untuk melakukan ritual atau kebiasaan tertentu.
ADVERTISEMENT
3. Alkoholisme
Alkoholisme mengacu pada kondisi di mana seseorang mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol terlalu banyak dapat membuat seseorang mudah marah dan berperilaku agresif terhadap lingkungan sekitarnya.
Alkohol dapat merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan mengambil keputusan yang rasional. Ini berpengaruh pada kontrol impuls sehingga ia sulit mengendalikan emosi.
4. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gejala kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Gejala ini biasanya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak dan berlanjut sepanjang hidup.
Banyak pengidap ADHD yang memiliki anger issues dan sulit mengontrol emosinya. Selain itu, mereka mungkin memiliki gejala lain seperti:
Tanda-tanda Anger Issues
Dirangkum dari laman Mind Body Green, berikut beberapa tanda anger issues yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
1. Sering Marah
Seperti yang dijelaskan, marah merupakan perasaan yang wajar. Namun, jika perasaan tersebut sering muncul dan berlangsung terus-menerus, bisa jadi itu adalah tanda-tanda anger issues.
Kemarahan itu bisa datang dalam berbagai bentuk sikap, mulai dari tidak sabar, frustrasi, intoleran, murung, mudah merasa terganggu, menuntut, dan sering merasa dipermalukan.
2. Mood Swing
Seseorang dengan anger issues biasanya mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Ada kalanya mereka terlihat bahagia, namun dalam sekejap berubah jadi murung dan sensitif.
3. Kritis terhadap Diri Sendiri atau Orang Lain
Anger issues biasanya didasarkan pada perasaan ketidakpuasan. Ketidakpuasan itulah yang menyebabkan seseorang menyalahkan diri sendiri atau orang lain dan meluapkan amarahnya sebagai pelampiasan.
4. Berteriak dan Berkata Kasar
Berteriak dan berkata kasar adalah tanda bahwa seseorang memiliki anger issues. Dalam hal ini, mereka sulit mengendalikan dirinya sehingga tidak bisa mengontrol apa tingkah laku yang sebaiknya tidak dilakukan di hadapan orang lain.
ADVERTISEMENT
(ADS)