Angka Penting: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi angka penting fisika. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angka penting fisika. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Angka penting adalah satuan angka yang menunjukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. Dalam ilmu fisika, angka penting disebut juga sebagai angka berarti atau angka signifikan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Fisika SMA Kelas 1 susunan Tim Fisika, angka penting diperoleh dari hasil pengukuran. Semakin banyak angka penting dalam dalam suatu hasil pengukuran, maka semakin teliti alat ukurnya.
Misalnya, panjang rusuk kubus menurut jangka sorong adalah 13,4 mm, sementara menurut mikrometer sekrup adalah 13,45 mm. Dari pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa ketelitian jangka sorong lebih rendah dibandingkan mikrometer sekrup.
Pada dasarnya, angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Bagaimana cara menghitungnya? Simak artikel berikut untuk mengetahui langkah-langkahnya.

Apa yang Dimaksud dengan Angka Penting dan Berikan Contohnya!

Angka penting adalah sejumlah angka yang dipercaya menjadi angka hasil pengukuran. Hal ini mencakup semua angka, termasuk angka terakhir yang ditaksir atau diragukan.
Ilustrasi angka penting fisika. Foto: pixabay
Perolehan angka penting disesuaikan dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Misalnya menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup, mistar, rol meter, neraca atau timbangan, stopwatch, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Aip Suripudin dalam buku Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X menyebutkan bahwa angka penting terdiri dari dua komposisi utama, yakni angka pasti dan angka taksiran. Cara menghitungnya pun mudah, yakni dengan menyesuaikan keterangan hasil pengukuran yang tertera dalam sebuah alat ukur.
Misalnya, tebal buku dihitung menggunakan mikrometer sekrup adalah 2,91 cm, maka buku tersebut memiliki 3 angka penting, yaitu 2, 9, dan 1.
Pada pengukuran tersebut, angka 2 adalah angka pasti yang jelas terdapat pada skala. Sementara angka 91 adalah angka taksir yang didapatkan dari hasil perkiraan.
Angka perkiraan selalu berada pada posisi terakhir dan diberi tanda khusus seperti garis bawah atau dicetak tebal. Sementara di belakang angka perkiraan bukan termasuk angka penting lagi dan dianggap tidak mempunyai arti.
Ilustrasi angka penting fisika. Foto: pixabay

Apa Langkah-Langkah Menentukan Angka Penting?

Para ilmuwan fisika menetapkan beberapa aturan yang berkaitan dengan angka penting. Merujuk pada buku Asas-Asas Fisika SMA Kelas X 1 A susunan Bambang Ruwanto (2006), berikut langkah-langkah menentukan angka penting yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
1. Semua angka bukan bukan nol adalah angka penting
Ini mencakup jumlah angka pasti dan angka taksirannya. Misalnya hasil pengukuran 78,51 cm mempunyai 4 angka penting, sementara 56,5 gram memiliki 3 angka penting.
2. Angka nol yang termasuk angka penting
Penulisan angka nol yang terletak di antara angka bukan nol masih dikategorikan sebagai angka penting. Misalnya hasil pengukuran 205 kg memiliki tiga angka penting dan hasil pengukuran 2,003 cm memiliki 4 angka penting.
3. Angka nol yang ‘tidak’ termasuk angka penting
Untuk bilangan desimal yang lebih kecil daripada satu, maka angka nol yang terletak sebelum dan sesudah tanda koma tidak termasuk dalam angka penting. Misalnya, hasil pengukuran 0,51 cm dicatat memiliki 2 angka penting, sementara 0,0215 memiliki 3 angka penting.
ADVERTISEMENT
4. Deretan angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting
Aturan ini berlaku pada seluruh hasil pengukuran, kecuali terdapat penjelasan lainnya yang tertulis. Penjelasan tersebut dapat berupa garis bawah pada angka terakhir yang dianggap sebagai angka penting.
Misalnya hasil pengukuran 1300 kg mempunyai 4 angka penting, 1300 mempunyai 3 angka penting, dan 1300 mempunyai 2 angka penting. Untuk itu, sebelum menentukan angka pentingnya, Anda harus lebih teliti lagi memeriksa keterangan yang tertulis.
Ilustrasi angka penting fisika. Foto: pixabay

Apakah Angka Penting Harus Dibulatkan?

Untuk menyederhanakan hasil pengukuran, maka angka penting harus dibulatkan. Aturannya telah dijelaskan secara gamblang oleh para ilmuwan fisika dalam buku ajarnya.
Sama seperti penulisan angka lain, pembulatan angka penting juga dilakukan dengan cara menaksirnya ke satuan terdekat. Misalnya angka 45,8 bisa dibulatkan menjadi 46 dan angka tersebut memiliki 2 angka penting.
ADVERTISEMENT

Bagaimana cara membulatkan angka penting?

Pembulatan angka penting hanya bisa dilakukan pada deretan angka-angka tertentu saja. Misalnya pada bilangan 205,0, angka 5 adalah angka taksiran. Sehingga, angka nol di belakang angka tersebut bukan termasuk dalam angka penting dan deretan angka ini tidak perlu dibulatkan.
Sementara jika di belakang angka 5 tersebut bukan lah angka nol, maka Anda bisa membulatkannya. Misalnya 205,7 dibulatkan menjadi 206,0. Berikut aturan pembulatan angka penting selengkapnya:
ADVERTISEMENT
(MSD)