Konten dari Pengguna

Antisipasi Dehidrasi Akibat Diare Pada Anak

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Februari 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diare pada anak.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diare pada anak.
ADVERTISEMENT
Diare menjadi salah satu penyakit yang kerap kali muncul ketika musim penghujan tiba. Pasalnya, intensitas curah hujan yang tinggi, menyebabkan beberapa wilayah terrendam banjir. Kondisi ini menyebabkan bakteri penyebab diare bermunculan.
ADVERTISEMENT
Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan tinja yang bertekstur cair. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di indonesia. Terutama pada anak-anak. Diare bahkan menjadi penyebab utama kematian pada anak di indonesia.
Untuk itu para orangtua harus lebih tanggap dalam menangani diare pada anak. Sebab, diare yang berkepanjangan tanpa adanya pengobatan akan berdampak pada dehidrasi. Tak sedikit yang berujung pada kematian.
Dehidrasi akibat diare dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :

Diare tanpa dehidrasi

Anak tetap bergerak aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Namun, balita akan tetap kehilangan cairan <5% dari berat badannya.
ADVERTISEMENT

Diare dehidrasi ringan/sedang

Anak mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat dan kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.

Diare dehidrasi berat

Anak terlihat lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat >2 detik dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.
Ilustrasi anak dehdrasi. Foto : Kementerian Kesehatan
Oleh sebab itu untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada anak diare, orangtua perlu menerapkan beberapa tips berikut ini:

Berikan ASI Eksklusif

Anak yang sedang diare sangat membutuhkan cairan pengganti yang mengandung nutrisi penting agar tidak kekurangan cairan dan nutrisi.
Pada kasus diare yang menyerang bayi berusia 0-6 bulan, asupan nutrisi yang bisa didapatkan hanya dari ASI. Untuk itu berikan ASI lebih sering dari pada biasanya
ADVERTISEMENT

Berikan oralit

Jika anak sudah bisa minum selain ASI, berikan oralit. Oralit bisa didapatkan di apotik atau orangtua dapat membuatnya sendiri. Cara pembuatannya dengan mencampurkan setengah sendok garam dengan 8 sendok gula ke dalam air 1 liter.

Berikan makanan mudah dicerna

Untuk mengantisipasi malnutrisi, maka anak tetap perlu diberikan asupan makanan yang mudah untuk dicerna. Anak bisa diberikan nasi putih, pisang, serta rebusan daging, ayam atau ikan. Hindari makanan yang berlemak tinggi dan bercita rasa pedas. Berikan makanan dalam porsi kecil, namun sering.
Nah, sekarang jika anak mengalami diare, orangtua tidak perlu bingung lagi untuk mengatasinya. Terapkan tips diatas untuk menghindari anak mengalami dehidrasi. Akan tetapi jika diare tak kunjung sembuh dan disertai dengan gejala lainnya, segera periksakan anak ke dokter.
ADVERTISEMENT
(RAA)