Konten dari Pengguna

Apa Arti Isra Miraj? Ini Pengertian dan Sejarahnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Januari 2025 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjidil Aqsa. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Masjidil Aqsa. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam Islam yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Oleh karena itu, arti Isra Miraj perlu dipahami oleh setiap Muslim agar bisa merenungkan maknanya.
ADVERTISEMENT
Memahami arti Isra Miraj merupakan hal penting karena peristiwa ini mengajarkan banyak nilai keimanan, salah satunya adalah kewajiban mendirikan salat. Dalam Islam, salat tidak hanya menjadi ibadah wajib, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Isra Miraj juga mengandung pesan yang mendalam, terutama tentang keyakinan kepada hal-hal gaib yang di luar jangkauan logika manusia, seperti perjalanan ke langit yang telah dialami Nabi Muhammad SAW.

Isra Miraj Artinya Apa?

Ilustrasi Peringatan Isra Miraj. Foto: Pexels
Isra Miraj adalah dua kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata isra secara harfiah berarti perjalanan di malam hari, sedangkan miraj dalam bahasa Arab diartikan sebagai alat untuk naik, kendaraan, atau tangga. Dalam bentuk jamak, miraj menjadi maarij, yang bermakna tempat-tempat untuk naik.
ADVERTISEMENT
Jika diartikan berdasarkan asal katanya, Isra Miraj mengacu pada perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada malam hari dan menerima perintah salat dari Allah SWT.
Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu yang hingga saat ini menjadi pilar utama dalam agama Islam. Salat tidak hanya menjadi ibadah harian, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan spiritual manusia dengan Sang Pencipta.
Menurut jurnal Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Pembelajarannya yang ditulis oleh Yuyun Yunita, sebagian ulama berpendapat bahwa ada alasan mengapa perjalanan yang diatur oleh Allah SWT untuk Rasulullah SAW dilakukan pada malam hari, bukan pada siang hari.
Alasannya, malam hari menciptakan suasana hening, rasa rindu, kepasrahan, ketenangan, dan kekhusyukan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah serta berdoa kepada Allah SWT. Dalam suasana malam yang tenang, kondisi batin seseorang cenderung menjadi lebih damai, sehingga memberikan kesan bahwa jarak spiritual antara manusia dan Allah SWT terasa lebih dekat.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Isra Miraj

Masjidil Aqsa. Foto: Pexels
Isra Miraj merupakan dua perjalanan penting yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW. Isra dimulai dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Yerusalem.
Dalam perjalanan ini, Nabi menaiki Buraq, yaitu seekor makhluk yang digambarkan memiliki kecepatan luar biasa. Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya dan memimpin salat berjamaah.
Perjalanan Isra mengajarkan umat Islam untuk menghormati para nabi terdahulu dan menjaga persatuan dalam keyakinan. Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya keberagaman dalam agama Islam, di mana Nabi Muhammad SAW tetap menghargai ajaran para nabi pendahulunya.
Perjalanan berlanjut dengan Miraj di mana Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah SWT. Dalam perjalanan ini, Nabi melewati tujuh lapisan langit dan bertemu dengan nabi-nabi besar seperti Nabi Adam, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa.
ADVERTISEMENT
Setiap lapisan langit menggambarkan berbagai pelajaran dan hikmah yang diberikan oleh Allah SWT. Perjalanan ini menegaskan pentingnya keimanan dan kepatuhan kepada Allah dalam kehidupan seorang Muslim.
Pada puncak perjalanannya, Nabi Muhammad SAW sampai ke Sidratul Muntaha, yaitu tempat yang begitu tinggi dan penuh kemuliaan. Ia bertemu langsung dengan Allah SWT dan menerima wahyu berupa kewajiban salat lima waktu.
(DR)