Apa Arti Lorem Ipsum di Tugu Titik Nol IKN? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Lorem ipsum. Foto: Shutter Stock

Papan signage di Tugu Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah menjadi sorotan. Itu karena keberadaan tulisan latin “Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Idipiscing Elit”.

Teks tersebut memicu beragam hujatan dari warganet. Banyak yang mempertanyakan kelalaian pihak terkait dalam melakukan pengecekan desain tersebut sebelum dipasang di ruang publik.

Sebagian besar warganet menganggap kejadian ini sebagai salah satu bentuk minimnya persiapan dalam pembangunan IKN. Sebenarnya, apa arti lorem ipsum di Tugu Titik Nol IKN? Bagi yang belum paham, simak penjelasannya berikut ini.

Arti Lorem Ipsum di Tugu Titik Nol IKN

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menandatangani tugu saat mencanangkan hutan pendidikan Wanagama Nusantara di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Kalimat "lorem ipsum" atau "lorem ipsum dolor sit amet" sering ditemui dalam dunia desain grafis. Umumnya, teks ini dipakai sebagai dummy atau contoh dalam template mentah sebelum diubah menjadi sebuah konten.

Dikutip dari laman Lipsum, teks "lorem ipsum" yang juga dikenal dengan sebutan "lipsum" telah digunakan sebagai contoh teks standar dalam industri percetakan sejak abad ke-16. Saat itu, seorang pencetak anonim mengambil beberapa bagian teks, lalu menyusunnya secara acak untuk dijadikan contoh isi dalam sebuah buku.

Pada tahun 1960-an, keberadaan lorem ipsum semakin dikenal luas setelah Letraset, perusahaan asal Inggris, memproduksi lembaran tipografi yang berisi potongan kalimat tersebut sebagai bahan contoh.

Lalu, memasuki era 1980-an, menurut laman Britannica, sejumlah perangkat lunak seperti Adobe PageMaker dan Microsoft Word juga turut mengadopsi bahasa Latin ini sebagai teks simulasi.

Meskipun penggunaannya sudah cukup lama, lorem ipsum masih eksis hingga sekarang. Teks ini bahkan telah digunakan dalam penataan huruf secara digital tanpa banyak perubahan dari bentuk aslinya.

Berikut contoh teks lorem ipsum yang lazim digunakan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Asal Usul Lorem Ipsum

Ilustrasi belajar desain grafis. Foto: Shutter Stock

Menukil dari laman Stony Brook University, pada tahun 1982, Richard McClintock, seorang ahli bahasa Latin di Hampden-Sydney College, Virginia, AS, berhasil melacak asal-usul kalimat "lorem ipsum".

Dijelaskan dalam laman Benzerworld, McClintock mencari referensi untuk mengungkapkan asal mula kalimat tersebut hanya dengan mengandalkan satu kata dalam teks Latin, yaitu "consectetur".

Pada akhirnya, ia menemukan bahwa kalimat tersebut berasal dari karya klasik Latin yang ditulis oleh filsuf Romawi, Cicero, dalam bukunya yang berjudul de Finibus Bonorum et Malorum yang bercerita tentang batas kebaikan dan kejahatan.

Berikut ini adalah kutipan asli dari teks karya Cicero yang menjadi sumber lorem ipsum:

"Sed ut perspiciatis, unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam eaque ipsa, quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt, explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem, quia voluptas sit, aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos, qui ratione voluptatem sequi nesciunt, neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum, quia dolor sit, amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt, ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur? Quis autem vel eum iure reprehenderit, qui in ea voluptate velit esse, quam nihil molestiae consequatur, vel illum, qui dolorem eum fugiat, quo voluptas nulla pariatur? At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus, qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti, quos dolores et quas molestias excepturi sint, obcaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa, qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio, cumque nihil impedit, quo minus id, quod maxime placeat, facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet, ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat."

Jika diubah ke dalam bahasa Indonesia, makna kalimat tersebut kira-kira sebagai berikut:

"Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?"

Baca Juga: OIKN Jelaskan Tulisan 'Lorem Ipsum' di Tugu Titik Nol IKN

(ANB)