Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Arti Musyrik Menurut Ajaran Islam?
22 September 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Musyrik artinya menyekutukan Allah dalam kekuasaan-Nya, zat-Nya, dan sifat-sifat-Nya. Pada hakikatnya, orang musyrik tergolong ke dalam orang kafir sebab mereka semua sama-sama menyembunyikan kekufuran dan pura-pura Islam.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Shalat Tarik Jodoh oleh Muhammad Syafie, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa yang dimaksud musyrik adalah semua orang kafir yang tidak memeluk Islam; kaum penyembah berhala, Majusi, dan Shabiah. Termasuk Yahudi karena meyakini Nabi Uzair sebagai anak Allah, Nasrani karena meyakini trinitas, dan orang-orang murtad (keluar dari Islam). Allah SWT berfirman:
وَمَنۡ يَّرۡتَدِدۡ مِنۡكُمۡ عَنۡ دِيۡـنِهٖ فَيَمُتۡ وَهُوَ کَافِرٌ فَاُولٰٓٮِٕكَ حَبِطَتۡ اَعۡمَالُهُمۡ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
Artinya: “Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Arti Musyrik
Melansir buku Harmoni di negeri seribu agama oleh Abdul Jamil Wahab, pengertian musyrik adalah orang-orang yang menyembah banyak Tuhan (politeis), atau orang-orang yang mengingkari keberadaan Tuhan (ateis). Dalam hal ini ateis disamakan dengan polities, karena pada dasarnya secara tidak langsung mereka menjadikan materi yang wujud sebagai Tuhan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Ghalib dalam bukunya Ahl Al-Kitab: Makna dan Cakupannya dalam Alquran, musyrik adalah perilaku menjadikan seseorang atau sesuatu untuk disembah. Orang kafir juga merupakan bagian dari kemusyrikkan karena menyembah selain Allah.
Ghalib juga berpendapat, bahwa orang Yahudi dan Kristen itu musyrik. Para ulama pun sepakat menyebut mereka musyrik. Kekafiran mereka disebabkan karena mereka tidak mengimani Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul yang terakhir.
Menurut Fahr al-Razi dalam Tafsir al-Kabir, ada beberapa ulama yang berbeda pendapat tentang musyrik, apakah mencakup orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab atau tidak. Namun, sebagian lagi tidak memasukkan mereka dalam kategori musyrik. Meski begitu, mayoritas ulama menyatakan bahwa orang musyrik mencakup pula orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab.
Waryono Abdul Ghafur di dalam bukunya Persaudaraan Agama-agama Millah Ibrahim menjelaskanm bahwa ahli kitab dibagi menjadi dua, yaitu ahli kitab yang mukmin dan kafir. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ali Imran: 113, ahli kitab memang bermacam-macam.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelompok ahli kitab adalah Qa'imah, yaitu mereka yang konsisten dalam iman dan ketaatan. Allah memberi beberapa predikat penting terhadap kelompok ini, yaitu iman, amar makruf nahi mungkar, bersegera dalam melakukan kebajikan dan memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang saleh. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Fatihah: 6-7 dan QS. An Nisa: 69.
Oleh karena itu, orang-orang Yahudi dan Nasrani yang konsisten dalam menjalankan Injil dan Taurat sebagaimana yang diturunkan kepada Musa dan Isa maka ia akan mendapatkan anugerah Allah yang banyak. Hal ini paralel dengan pernyataan QS. Al A'raf: 96, yang berbunyi:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
(NDA)