Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Abris Sous Roche? Simak Penjelasan dan Sejarah Lengkapnya
4 Desember 2020 16:35 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Abris sous roche atau gua tempat tinggal manusia purba. Foto: pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1607069975/vmxectkoe2zjaekvbcwf.jpg)
ADVERTISEMENT
Abris sous roche adalah gua yang berbentuk ceruk pada karang yang dipakai sebagai rumah atau tempat tinggal oleh manusia purba pada masa zaman mesolitikum. Keberadaan abris sous roche menandakan manusia purba memiliki pola tempat tinggal menetap di gua-gua.
ADVERTISEMENT
Sebagai tempat tinggal manusia purba , abris sous roche seringkali dijadikan tempat untuk menyimpan peralatan sehari-hari. Beberapa ilmuwan menemukannya dalam bentuk peralatan berburu, peralatan dapur, dan peralatan lainnya.
Abris sous roche berfungsi sebagai tempat menetap yang melindungi manusia purba dari hujan dan panas. Selain itu, tempat ini juga berguna untuk melindungi mereka dari serangan dunia luar.
Sejarah Abris Sous Roche
Penamaan ini sesuai dengan wilayah ditemukannya alat-alat tersebut, yaitu di daerah Sampung, Ponorogo, Jawa Timur. Setelah itu, Van Heekeren menemukan kapak pendek dan kapak Sumatera di wilayah Basuki, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Di penelitian lain, abris sous roche ditemukan di daerah Rote dan Timur oleh Alfred Buhler. Dari penelitiannya, Buhler berhasil menemukan flakes culture yang terbuat dari kalsedon bertangkai. Penemuan ini diduga peninggalan bangsa Papua Melanesoide.
Selain itu, hasil kebudayaan abris sous roche juga berhasil ditemukan di Goa Leang Pattae, Lamancong, Sulawesi Selatan. Penemuan kebudayaan ini akrab disebut dengan kebudayaan Toala dengan inti kebudayaan flakes dan pebble.
Selain Toala, kebudayaan Bacson-Hoabinh juga ditemukan di Indonesia. Bacson-Hoabinh merupakan pusat budaya prasejarah Indonesia yang terdiri dari 2 macam kebudayaan, yaitu flakes dan pebble.
Kebudayaan flakes adalah kebudayaan yang datang melalui jalan timur. Sedangkan kebudayaan pebble merupakan alat-alat yang terbuat dari tulang dan datang dari jalur barat.
ADVERTISEMENT
Penelitian kebudayaan ini dilakukan oleh Van Koenigswald di daerah Padalarang, Cicalengka, Bandung Utara, Banjarab Soreang, dan Cililin. Ada pun kebudayaan yang berhasil ditemukan di daerah tersebut berupa flakes yang dikenal dengan microlith atau batu kecil, pecahan-pecahan tembikar, dan juga beberapa benda perunggu lainnya.
(MSD)