Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Adiksi yang Bisa Kambuh Berulang Kali?
8 September 2021 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Apa Itu Adiksi Foto: Unsplash](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1631003793/tel07aoqw37pzxhwwen5.jpg)
ADVERTISEMENT
Adiksi merupakan penyakit otak kronis yang dapat menimpa siapa saja, dari kaum muda hingga orang dewasa. Penyakit ini dapat kambuh berulang kali dalam waktu lama.
ADVERTISEMENT
Penyakit adiksi kerap kali dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba. Faktanya, adiksi tidak hanya terjadi pada masalah narkoba. Adiksi juga bisa terjadi pada kegiatan yang membuat seseorang merasa ketergantungan. Misalnya, alkohol, seks, rokok, hingga pornografi.
Apa arti adiksi yang sebenarnya? Simak ulasan berikut untuk penjelasan lebih lengkapnya.
Apa Itu Adiksi?
Menurut Indriati Makki (2016) dalam bukunya yang berjudul Harmonis Seumur Hidup, adiksi adalah ketergantungan atau kelekatan tidak teratur terhadap sesuatu atau seseorang.
Di sisi lain, Desmiati Ishak dkk. (2020) dalam buku Jagalah Dirimu dan Keluargamu dari "Api" Narkoba menyebut adiksi sebagai penyakit otak. Sebab, adiksi dapat mengubah struktur dan fungsi normal otak.
Sementara itu, adiksi narkotika didefinisikan sebagai bentuk ketergantungan, di mana pasien tidak dapat hidup tanpa zat-zat tertentu yang bersifat menimbulkan euforia (keadaan gembira berlebihan) dan dapat melawan perasaan tidak enak.
ADVERTISEMENT
Adapun zat-zat yang dapat menyebabkan adiksi, yakni kofein, nikotin, alkohol, marihuana, kokain, amfetamin, morfin, heroin, XTC, dan LSD.
Adiksi sebenarnya merupakan bentuk perwujudan nyata dari mekanisme bela diri, escape, atau menghindar. Sebagian besar manusia yang menderita adiksi tidak sadar bahwa dirinya sudah menjadi budak di bawah perintah objek adiksinya.
Seperti dikatakan di awal, adiksi dapat berupa beragam hal, seperti seks, gim, pekerjaan (workaholic), hingga alkohol. Namun, yang terparah memang jika terjadi pada masalah narkoba.
Adiksi Penyalahgunaan Narkoba
Dalam kasus penyalahgunaan narkoba , gejala adiksi terbagi menjadi dua macam, yakni gejala bersifat subjektif dan objektif. Gejala subjektif berupa pening dan kelelahan, sedangkan gejala objektif dapat berupa demam atau ruam kulit.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Obat-obat Penting (2007), mereka yang ketergantungan dengan narkoba dapat merasakan efek euforia kuat, yakni perasaan senang serta nyaman berlebihan dan hilangnya kecemasan. Pemberian kebutuhan akan suasana euforia ini membuat pasien semakin sering menggunakan zat tersebut.
Pada tahapan adiksi, seseorang mulai meningkatkan dosis pemakaian narkotika . Dia tidak mampu lagi mengendalikan diri dan perilaku ketergantungannya. Dengan kata lain, orang tersebut sudah tidak berdaya dan menjadi budak obat.
Ciri-ciri seseorang yang kecanduan narkoba, antara lain:
Ketergantungan terhadap narkotika dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, di antaranya hepatitis, radang atau gagal ginjal, merusak pusat syaraf, impotensi, hingga kematian karena overdosis.
ADVERTISEMENT
(GTT)