Konten dari Pengguna

Apa Itu Anamnesa? Ini Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Melakukannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Oktober 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 14 Agustus 2023 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dokter melakukan tanya jawab dengan pasien selama proses anamnesa berlangsung. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter melakukan tanya jawab dengan pasien selama proses anamnesa berlangsung. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Anamnesa adalah suatu proses wawancara antara pasien atau keluarga pasien dengan dokter atau perawat yang berwenang untuk memperoleh keterangan tentang keluhan dan riwayat penyakit yang diderita pasien. Proses ini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis kondisi pasien.
ADVERTISEMENT
Secara umum, anamnesa bertujuan untuk memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien.
Jika anamnesa dilakukan dengan cermat, maka informasi yang didapatkan akan sangat berharga untuk mendiagnosis permasalahan kesehatan pasien.
Selain itu, anamnesa juga bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antara dokter dan pasiennya. Anamnesa yang tepat dapat membuka hubungan dan kerja sama yang bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya.

Jenis-Jenis Anamnesa

Ilustrasi dokter melakukan autoanamnesa dengan pasien. Foto: Unsplash
Dikutip dari Keperawatan Keluarga (Family Nursing) oleh Niswa Salamung (2021: 66-67), ada dua jenis anamnesa yang umum dilakukan, yakni autoanamnesa dan alloanamnesa. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Autoanamnesa

Autoanamnesa adalah anamnesa yang dilakukan secara langsung antara dokter dengan pasien tentang bagaimana kondisi kesehatan pasien. Pasien sendirilah yang menjawab semua pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya.
ADVERTISEMENT
Autoanamnesa dianggap sebagai cara anamnesa terbaik karena pasien adalah sosok yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dirasakan.
Meskipun demikian, dalam praktiknya tidak selalu autoanamnesa dapat dilakukan. Pasien yang mengalami depresi dan menarik diri cenderung sulit untuk menjawab pertanyaan (berkomunikasi).
Hal ini juga berlaku pada pasien anak-anak, sehingga perlu bantuan orang lain untuk menceritakan permasalahannya.

2. Alloanamnesa

Alloanamnesa adalah anamnesa yang dilakukan dokter dengan keluarga, teman, atau kerabat pasien untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien. Ini dilakukan dalam keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan informasi akurat.

Cara Melakukan Anamnesa

Ilustrasi penampilan perawat yang rapi dan terlihat ramah dapat meningkatkan kepercayaan pasien. Foto: Unsplash
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan anamnesa agar dokter dapat memperoleh data pasien secara akurat.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari Bimbingan dan Konseling untuk Studi Kasus Siswa di Sekolah oleh Jamila, dkk., (2021: 52-54), berikut cara melakukan anamnesa yang bisa dipraktikkan.

1. Tempat dan Suasana

Tempat dan suasana di mana anamnesa dilakukan harus dibuat senyaman mungkin untuk pasien. Anamnesa akan berjalan lancar jika tempat dan suasananya mendukung. Suasana diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang, dan tidak merasa diinterogasi.

2. Penampilan

Penampilan seorang dokter atau perawat juga perlu diperhatikan karena dapat meningkatkan kepercayaan pasiennya. Seorang tenaga kesehatan yang tampak rapi dan bersih akan lebih baik ketimbang yang berpenampilan lusuh dan kotor.
Begitu juga dengan seorang tenaga kesehatan yang tampak ramah dan santai. Mereka akan lebih mudah melakukan anamnesa daripada yang tampak galak, ketus, dan tegang.
ADVERTISEMENT

3. Periksa Identitas Pasien

Sebelum anamnesa dilakukan, periksa terlebih dahulu identitas pasien. Dengan membaca identitas pasien, seorang tenaga kesehatan akan lebih mudah dalam proses wawancara sehingga suasananya menjadi lebih cair.

4. Dorongan kepada Pasien untuk Menceritakan Keluhannya

Pada saat anamnesa dilakukan, berikan perhatian dan dorongan kepada pasien agar bisa leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri.
Ikuti cerita pasien, jangan terlalu sering memotongnya, tetapi arahkan kembali jika menyimpang. Pada saat pasien bercerita, ajukan pertanyaan-pertanyaan singkat apabila diperlukan untuk minta klarifikasi atau informasi lebih detail dari keluhannya.
Perlu diingat, jaga komunikasi agar jangan sampai terbawa cerita pasien sehingga melebar ke mana-mana.

5. Gunakan Bahasa yang Dapat Dimengerti

Selama tanya jawab berlangsung, siapkan bahasa atau istilah umum yang dapat dimengerti pasien. Apabila ada istilah yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau sulit dimengerti, berikan penjelasan atau deskripsi dari istilah tersebut.
ADVERTISEMENT

6. Buat Catatan

Membuat catatan-catatan atau rekaman dalam melakukan anamnesa juga akan membantu. Tujuannya agar apa yang disampaikan pasien tidak ada yang tertinggal atau terlupa.

7. Perhatikan Pasien (Observasi)

Selama anamnesa berlangsung, perhatikan posisi, sikap, cara bicara, dan gerak-gerik pasien. Apakah pasien dalam keadaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam posisi bebas atau posisi tegang, apakah tampak segar atau lesu, pucat, dan lain sebagainya.

8. Gunakan Metode yang Sistematis

Anamnesa yang baik haruslah dilakukan dengan sistematis menurut kerangka anamnesa yang baku. Dengan demikian, tidak akan ada informasi yang terlewat.
(SFR)