Konten dari Pengguna

Apa Itu Bariatric, Operasi untuk Menurunkan Berat Badan dan Atasi Obesitas?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Juli 2022 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bariatric. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bariatric. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw dikabarkan akan melakukan operasi Bariatric. Kabar ini disampaikan langsung oleh Melly melalui unggahan Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
“Bismillah aku mau membagikan momen bahagiaku, salah satu langkah besar di hidupku yang ternyata sangat menyenangkan. Aku melakukan Bariatric,” tulis mantan vokalis Potret itu, Minggu (17/7).
Rencananya, Melly akan menjalani operasi Bariatric di Rumah Sakit Pondok Indah. Dibantu oleh dr. Peater, istri Anto Hoed itu akan menjalani serangkaian proses yang cukup panjang untuk mencapai tubuh yang sehat dan ideal.
Bagi yang belum tahu, Bariatric merupakan tindakan operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan menurunkan berat badan. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Operasi Baritric dan Prosedurnya

Mengutip buku Diet Ketogenik karya Purwo Sri Rejeki dan Rizka Eka Prasetya (2021), Bariatric adalah pembedahan sebagian lambung atau bypass usus yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Biasanya, tindakan ini diperuntukkan kepada orang yang menderita obesitas.
Ilustrasi Bariatric. Foto: pixabay
Operasi Bariatric memiliki efektivitas jangka panjang yang tinggi. Menurut para ahli, intervensi yang dilakukan dapat mengubah hormon profil dan aktivitas saraf.
ADVERTISEMENT
Secara umum, ada tiga jenis operasi Bariatric yang biasa dilakukan, yaitu Adjustable Gastric Banding (AGB), Roux-en Y Gastric Bypass (RYGB), dan Laparoscopic Sleeve Gastrectomy (LSG). Ketiganya memiliki prosedur operasi yang berbeda.
Namun, yang terbukti efektif menurunkan berat badan secara signifikan ialah RYGB. Meski begitu, mekanisme aksi RYGB dalam menghasilkan penurunan berat badan belum diketahui secara jelas.
Para peneliti menyebutkan bahwa penurunan hormon ghrelin pasca operasi dan peningkatan PYY dan GLP-1 pasca prandial dapat mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.
Dalam Buku Pegangan Diabetes Edisi Ke-4 karya Rudi Bilous (2011) dijelaskan bahwa operasi Bariatric diperuntukkan bagi pasien obesitas berat yang menderita diabetes tipe 2. Prosedur pintas lambung atau pengikatan gastrik dapat disesuaikan melalui laparoskopi.
Ilustrasi Bariatric. Foto: pixabay
Proses ini dapat menunjukkan hasil penurunan berat badan yang sangat signifikan, yakni lebih dari 20 kilogram. Dalam hal ini, pasien harus cermat mengambil keputusan agar bisa mendapatkan hasil maksimal dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Sama seperti tindakan operasi lainnya, operasi Bariatric juga berisiko memiliki efek samping. Pasca operasi, beberapa pasien biasanya akan mengalami gangguan penyerapan vitamin D dan kalsium di usus.
Sehingga, pasien harus mendapatkan ekstra tambahannya secara oral. Tindakan operasi Bariatric tidak akan berhasil tanpa diimbangi dengan pengaturan diet, olahraga, dan perilaku pencegahan yang lain.
Mengurangi asupan makanan (restriksi) atau memperlambat pengosongan lambung dengan cara gastric banding atau pengikatan lambung. Ini dilakukan agar kapasitasnya terbatas, sehingga pasien tidak makan terlalu banyak.
(MSD)