Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa itu Benzo, Psikotropika yang Dikonsumsi Millen Cyrus?
1 Maret 2021 11:41 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus penangkapan selebgram Millen Cyrus terkait penyalahgunaan narkoba memasuki babak baru. Setelah dinyatakan positif benzo atau benzodiazepine berdasarkan hasil tes urine, pihak keluarga menunjukkan sejumlah berkas yang berisi alasan medis di balik penggunaan psikotropika tersebut.
ADVERTISEMENT
Melansir kumparanHITS, kakak Millen yakni Globantara Ibrahim mengatakan bahwa adiknya mengkonsumsi obat yang mengandung benzo berdasarkan resep dokter. Ini karena pekerjaan Millen membuatnya kerap kesulitan untuk tidur.
“Efeknya Millen jadi gampang tidur karena, kan, Millen kerjaannya (membuat dia) kadang-kadang susah tidur. Makanya dikasih obat tidur biar tidurnya teratur,” ucap Gilang.
Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. Benzo memang telah lazim digunakan dalam terapi pengobatan sejak lama. Namun obat-obatan ini juga banyak disalahgunakan.
Millen Cyrus sendiri bukanlah figur publik pertama yang tersandung kasus dugaan penyalahgunaan narkoba jenis Benzo. Beberapa waktu lalu Lucinta Luna dan Roy Kiyoshi juga mengalami hal yang sama.
Apa sebenarnya benzo itu? Simak penjelasannya berikut ini:
ADVERTISEMENT
Benzo, Jenis Obat yang Memiliki Efek Menenangkan
Benzo atau benzodiazepine tergolong obat-obatan psikotropika. Penggunaannya harus dengan resep dokter dan tidak boleh melebihi dosis anjuran.
Melansir Sydney & South Western Sydney LHD Mental Health Services, Benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepin diresepkan oleh dokter bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan atau masalah tidur.
Mengutip Medical News Today, Benzo bekerja dengan meningkatkan efek neurotransmitter yang dikenal sebagai GABA (Gamma Aminobutyric Acid). GABA adalah neurotransmitter yang mengirimkan pesan menenangkan ke tubuh.
Saat seseorang merasa cemas, stimulasi berlebihan terjadi di otak. GABA dengan cepat mengirim pesan ke sel-sel otak, memperlambat aktivitas di otak dan mengurangi gejala kecemasan.
Ketika seseorang mengonsumsi benzodiazepin, otak akan mengirim pesan untuk melawan stimulasi berlebihan ini, sehingga bisa mengurangi gejala kecemasan.
ADVERTISEMENT
Manfaat Penggunaan Benzodiazepine
Mengutip situs Balai Laboratorium Narkoba Badan Narkotika Nasional, Benzodiazepine secara efektif digunakan untuk mengatasai kondisi tertentu, yakni:
Banyak studi menunjukkan bahwa obat golongan benzodiazepine lebih unggul daripada obat seperti barbiturat dan agen antipsikotik untuk mengobati gangguan kecemasan. Alprazolam, salah satu jenis benzo, bila diberikan dalam dosis yang tepat dapat menjadi obat yang efektif untuk gangguan ini.
Benzodiazepine berupa Diazepam sering diberikan untuk pengobatan darurat pada pasien kejang. Ini juga dapat mengurangi angka kematian yang berhubungan dengan kejang epilepsy.
Benzodiazepine juga digunakan dalam pengobatan insomnia sehingga membantu pasien tidur secara teratur. Obat ini terkadang juga diberikan kepada pasien untuk mengurangi gangguan tidur sebelum operasi.
ADVERTISEMENT
Benzodiazepine telah banyak digunakan dalam pengobatan depresi ringan atau sedang. Untuk pengobatan depresi tingkat lanjut atau parah, antidepresan yang lebih konvensional diperlukan.
Benzodiazepine efektif dalam pengobatan kecanduan alkohol dan zat-zat lain yang memiliki komplikasi, seperti delirium, kejang, dan hiperpireksia. Benzo juga dapat mengurangi kecemasan yang umumnya terjadi pada pasien yang mencoba untuk berhenti mengkonsumsi alkohol.
Efek Samping Benzodiazepine
Masih mengutip Sydney & South Western Sydney LHD Mental Health Services, umumnya orang yang mengonsumsi benzo akan merasa tenang dan mengantuk. Selain itu ada kemungkinan efek samping lainnya, antara lain:
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika pengguna tiba-tiba berhenti minum benzodiazepine tanpa berkonsultasi dengan dokter, mereka mungkin dapat mengalami gejala ketagihan seperti kecemasan dan kebingungan. Atau dalam situasi yang jarang terjadi, mengalami kejang-kejang.
(ERA)