Apa Itu DRM (Digital Rights Management)? Ini Pengertian dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 November 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustri DRM. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustri DRM. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maraknya penggunaan media digital saat ini membuat konten rentan akan plagiarisme. Untuk mengantisipasinya, banyak perusahaan penyedia konten digital yang menggunakan DRM. Apa itu DRM?
ADVERTISEMENT
DRM adalah singkatan dari Digital Rights Management atau Manajemen Hak Digital. Ini merupakan upaya dari perusahaan untuk melindungi hak cipta atas konten-konten yang mereka buat.
DRM umumnya digunakan untuk media kreatif, seperti musik, film, dan lain-lain. Untuk memahami lebih jauh apa itu DRM, simak pengertian dan contohnya dalam artikel berikut.

Apa Itu DRM?

Ilustrasi mengakses konten DRM. Foto: Unsplash
Seperti yang dijelaskan, DRM merupakan upaya untuk mencegah terjadinya plagiarisme. Lebih lanjut, dijelaskan dalam jurnal Digital Rights Management sebagai Solusi Keamanan Dokumen Elektronik oleh Agus Kurniawan, DRM adalah sistem yang digunakan untuk mengatur data digital dan memproteksinya dari user yang tidak mempunyai hak akses.
DRM dapat berasal dari berbagai bentuk data, mulai dari dokumen, gambar, musik, hingga video. Namun, istilah ini lebih banyak digunakan dalam industri kreatif untuk melindungi hak cipta film maupun musik.
ADVERTISEMENT
Data digital tersebut selanjutnya diamankan oleh sang pemilik agar hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Dengan begitu, risiko konten tersebut untuk diplagiat pun lebih kecil.
Mengutip buku Terminologi Hukum Internasional oleh Wagiman dan Anasthasya Saartje Mandagi, penggunaan DRM sejatinya masih diperdebatkan. Di satu sisi, pihak yang mendukungnya mengemukakan bahwa DRM diperlukan guna mencegah pembajakan salinan yang merugikan pendapat mereka.
Di sisi lain, pihak yang tidak setuju menyatakan bahwa penggunaan istilah “hak” terkesan ambigu dan menyarankan agar menggantinya dengan istilah “manajemen pembatasan digital”.
Ilustrasi mengakses konten DRM. Foto: Unsplash
Meski demikian, penerapan DRM sudah dilakukan oleh berbagai perusahaan. Sony, Microsoft, Apple, dan Adobe bahkan telah memiliki mekanisme sendiri untuk menjalankannya. Sebagai contoh, Microsoft menerapkan DRM pada produk Windows Media, Operating System Windows, dan Microsoft Office.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, salah satu perusahaan yang telah menerapkan DRM adalah Vidio. Mengutip laman resminya, penerapan DRM di Vidio ditujukan untuk menambahkan perlindungan akses terhadap konten-konten yang memiliki hak cipta.
Beberapa konten di Vidio menggunakan DRM sesuai kesepakatan yang telah disetujui Vidio dan pemilik konten tersebut. Namun, tidak semua perangkat kompatibel untuk memutar konten-konten yang dilindungi DRM.
Bagi yang perangkatnya sudah kompatibel dapat menonton tayangan di Vidio dengan lancar tanpa hambatan. Sebaliknya, bagi yang perangkatnya tidak mendukung, video tidak dapat diputar dan akan muncul keterangan “Your device does not support DRM”.
Sebagai solusi, Anda bisa mengganti perangkat yang digunakan ataupun memperbarui browser di HP agar lebih mendukung. Beberapa video yang dilindungi DRM tetap bisa ditonton dengan resolusi rendah, yakni 480p.
ADVERTISEMENT
(ADS)