Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Fardhu Ain dan Kifayah? Ini Penjelasan Beserta Contoh Amalannya
29 November 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seluruh hukum fardhu maupun sunnah dalam Islam didasarkan dari Alquran dan hadits. Islam membagi lagi hukum fardhu menjadi dua macam, yaitu fardhu ain dan fardhu kifayah.
Berikut penjelasan tentang apa itu fardhu ain dan fardhu kifayah untuk mengetahui perbedaannya.
Pengertian Fardhu Ain Beserta Contoh Amalannya
Dikutip dari buku Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam karya M. Izuddin Taufiq, fardhu ain adalah sebuah amalan wajib bagi Muslim yang telah memenuhi seluruh syaratnya.
Contohnya seperti, sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, dan haji. Demikian juga dengan menuntut ilmu, memberi nafkah kepada istri, serta berbakti kepada orang tua.
Syaikh Ali Raghib dalam bukunya Ahkam Ash Sholah memaparkan, Rasulullah bersabda tentang amalan yang memiliki sifat fardhu ain dalam hadits berikut:
ADVERTISEMENT
"Bertakwalah kepada Tuhanmu (Allah), tegakkan shalat lima waktumu, berpuasalah di bulanmu (ramadan), tunaikanlah zakat harta-hartamu, dan taatilah para pemimpinmu, niscaya kalian semua akan masuk ke dalam surga Tuhanmu." (HR. Tirmidzi (616), dan Abu Dawud (1955)
Pengertian Fardhu Kifayah Beserta Contoh Amalannya
Masih dari sumber yang sama, hukum fardhu kifayah adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh kaum Muslim seluruhnya. Jika kewajiban tersebut sudah ditunaikan oleh sebagian Muslim, gugur kewajiban itu bagi Muslim lainnya.
Anwar Sadat dalam Jurnal Analisa Pemikiran Hukum Fardhu Kifayah menyebutkan, amalan yang memiliki fardhu kifayah adalah mengurusi jenazah mulai dari memandikan, mengafani, sholat jenazah, hingga menguburkannya.
Contoh lain dari amalan fardhu kifayah adalah azan sebagai penanda masuknya waktu salat lima waktu. Ketika sudah masuk waktu salat, maka salah satu muslim harus mengumandangkan azan. Bila tidak ada, dosanya akan ditanggung oleh semua Muslim yang ada di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana perbedaan hukum fardhu ain dan hukum fardhu kifayah?
Perbedaan hukum Fardhu ain dan Fardhu Kifayah
Oni Syahroni dalam buku Ini Dulu Baru Itu menjelaskan, perbedaan fardhu ain dan fardhu kifayah tertelat pada sifat pengguran kewajiban. Berbeda dengan fardhu kifayah, hukum fardhu ain sifat wajibnya melekat pada masing-masing individu dan tidak gugur apabila hanya salah satu orang yang melaksanakannya. Maka, seseorang akan berdosa jika tidak melaksanakan amalan yang bersifat fardhu ain.
Sehingga dapat disimpulkan, amalan yang bersifat fardhu ain wajib dilakukan oleh setiap Muslim. Sedangkan fardhu kifayah cukup satu atau beberapa orang yang melakukan.
Dikutip dari buku Fikih Prioritas karya Yusuf al-Qaradhawi, Rasulullah menganjurkan untuk mendahulukan amalan fardhu ain sebelum fardhu kifayah. Hal ini diriwayatkan oleh Amir Al Juhany yang menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
“Tiga waktu yang dilarang Rasulullah untuk mensholatkan dan mengubur jenazah adalah waktu terbit matahari hingga naik, waktu matahari di tengah-tengah hingga condong dan waktu hampir terbenamnya matahari hingga benar-benar terbenam.” (HR. Muslim)
(IPT)