Konten dari Pengguna

Apa Itu Feedback? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Komunikasi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 November 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa Itu Feedback Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa Itu Feedback Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Istilah feedback mungkin sudah tidak asing lagi, terutama dalam dunia kerja, pendidikan, maupun komunikasi sehari-hari. Meskipun demikian, sebagian orang mungkin masih belum mengetahui tentang apa itu feedback.
ADVERTISEMENT
Feedback bisa diartikan sebagai tanggapan yang diberikan seseorang atas suatu tindakan tertentu. Sebagai elemen penting dalam komunikasi, feedback membantu menciptakan interaksi dua arah yang efektif serta menjadi alat untuk evaluasi dan pengembangan diri.
Guna mengetahui tentang apa itu feedback beserta fungsi dan jenis-jenisnya, mari simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Feedback?

Ilustrasi Apa Itu Feedback Foto: Unsplash
Secara umum, feedback merupakan reaksi dari seorang penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan. Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Masta Haro dkk., feedback penting untuk mengetahui pesan yang disampaikan sudah diterima atau tidak.
Lalu, apa itu feedback dalam bahasa Indonesia? Feedback bisa diartikan sebagai umpan balik. Namun, dalam konteks tertentu dunia kerja atau pendidikan, feedback lebih disebut sebagai saran atau masukan.
ADVERTISEMENT
Adapun, fungsi dari feedback adalah terciptanya timbal balik, khususnya dalam sebuah komunikasi. Sebab, komunikasi sendiri merupakan hubungan timbal balik antara komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa feedback atau umpan balik berfungsi untuk mengontrol keefektifan pesan yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Dengan memberikan dan menerima feedback secara efektif, akan ada pembelajaran dalam berbagai aspek kehidupan.

Jenis-jenis Feedback dalam Komunikasi

Dalam sebuah komunikasi, feedback sendiri memiliki beberapa jenis yang bisa mengindikasikan reaksi ataupun ketertarikan komunikan terhadap komunikator.
Dirangkum dari buku Korespondensi SMK/MAK Kelas X oleh Joko Pramono, berikut ini adalah jenis-jenis feedback yang perlu Anda ketahui:

1. Positif Feedback

Jenis feedback yang pertama adalah positif feedback, yaitu merupakan pesan yang dikembalikan komunikan kepada komunikator karena pesan yang diterima komunikan dari komunikator dapat dimengerti.
ADVERTISEMENT

2. Negatif Feedback

Selanjutnya, ada negatif feedback yang merupakan jenis feedback yang dikembalikan oleh komunikan terhadap komunikator, namun pesan yang diberikan tidak mendukung atau menentang.
Secara garis besar, negatif feedback adalah pemberian pesan kembali yang umumnya berisi kritikan atau kemarahan.

3. Neutral Feedback

Ketiga ada neutral feedback. Jadi, ini adalah jenis feedback yang tidak memihak, alias pesan yang dikembalikan komunikan terhadap komunikator tidak ada hubungannya atau tidak relevan dengan pesan yang coba disampaikan.

4. Zero Feedback

Selanjutnya, ada zero feedback yang merupakan jenis feedback yang tidak dapat dimengerti oleh komunikan dari apa yang coba diberikan oleh sang komunikator.
Jadi, komunikan tidak memberikan respons karena tidak mengerti apa pesan yang coba diberikan.

5. Representative feedback

Feedback jenis ini diberlakukan pada komunikan yang bersifat heterogen. Kondisi demikian sangat menyulitkan komunikator untuk menentukan umpan balik yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, dipilihlah sejumlah komunikan untuk mewakili suatu sampel. Hal tersebut sudah dianggap dapat mewakili umpan balik dari komunikan lainnya.

6. Cumulative feedback

Feedback jenis ini merupakan umpan balik yang dihimpun dan tidak segera diubah dalam pesan berikutnya. Sebab, terdapat pertimbangan yang dilakukan oleh komunikator guna membuat kebijakan selanjutnya.

7. Internal feedback

Internal feedback merupakan umpan balik yang diterima oleh komunikator dan datang dari dalam diri komunikator.
Misalnya, seorang komunikator menyampaikan sesuatu. Kemudian ia teringat akan suatu hal dan segera meralat apa yang baru saja ia katakan.

8. External feedback

Berkebalikan dengan feedback internal, feedback eksternal merupakan pesan atau respons yang datang dari penerima pesan.
Feedback ini diwujudkan dalam bentuk gerak-gerik, ekspresi wajah, perilaku dan suara-suara yang muncul ketika komunikasi sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT

9. Feedback Verbal

Feedback verbal adalah jenis feedback yang berupa respons atau tanggapan dalam bentuk ucapan. Contohnya, komentar, pertanyaan, atau interupsi ketika komunikator sedang menyampaikan pesan.

10. Feedback Non-verbal

Berbeda dengan feedback verbal, feedback non verbal sendiri merupakan sebuah respons atau tanggapan yang berbentuk non verbal, seperti ekspresi wajah, isyarat, tulisan, gerakan tubuh, dan yang lainnya.

Fungsi Feedback dalam Komunikasi

Ilustrasi Apa Itu Feedback Foto: Unsplash
Feedback juga memiliki beberapa fungsi dalam sebuah komunikasi. Ada tiga fungsi utama, yaitu fungsi informasional, motivasional, dan komunikasional.
Sebagaimana dikutip dari buku Penggunaan Media, Variasi, Dan Umpan Balik Dalam Proses Pembelajaran Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar Siswa oleh Dedi Wahyudi, berikut ini penjelasan dari fungsi-fungsi feedback:

1. Fungsi informasional

Fungsi ini merujuk pada peran feedback dalam memberikan informasi kepada pengirim pesan mengenai sejauh mana pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, feedback menjadi tolak ukur keberhasilan komunikasi.

2. Fungsi motivasional

Feedback juga berperan dalam memberikan motivasi, baik kepada pengirim maupun penerima pesan. Melalui umpan balik yang positif, seseorang dapat termotivasi untuk terus melakukan hal yang sama atau lebih baik.
Sebaliknya, feedback konstruktif dapat mendorong perbaikan atau perubahan.

3. Fungsi komunikasional

Dalam fungsi ini, feedback menjadi alat untuk memastikan komunikasi berjalan dua arah.
Komunikasi yang efektif memerlukan respons dari kedua belah pihak, sehingga interaksi menjadi lebih dinamis dan saling memahami.

Elemen Komunikasi Selain Feedback

Selain feedback, dalam sebuah komunikasi ada beberapa elemen penting lainnya yang saling berhubungan satu sama lain. Jadi, feedback itu sendiri adalah satu dari banyak elemen penting komunikasi.
Dirangkum dari Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Ratnawita dkk. beberapa elemen komunikasi adalah sumber (source), encoding dan decoding, pesan (message), media (channel), penerima (receiver), gangguan (noise), umpan balik (feedback), dan efek (effect).
ADVERTISEMENT
Untuk detail penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Sumber (Source)

Pada setiap bentuk komunikasi, sumber merupakan elemen utama. Sumber komunikasi adalah orang yang mengirimkan pesan atau komunikator. Mereka menuangkan ide maupun pesannya dalam bentuk encoding (encoder).

2. Encoding

Kemudian, encoding adalah proses merubah ide dalam pikiran/pesan yang akan dikomunikasikan menjadi simbol, kata-kata, atau gerakan tubuh.
Encoding berada dalam pikiran komunikator yang kemudian menghasilkan pesan. Tindakan encoding bisa berupa berbicara maupun menulis.

3. Pesan (Message)

Dalam proses komunikasi selalu ada pesan yang akan diterima oleh komunikan. Pesan adalah sesuatu informasi yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan yang dikirimkan oleh komunikator tidak hanya secara lisan atau tertulis, tetapi dapat pula dengan bahasa tubuh.

4. Media (Channel)

Selanjutnya, komunikator akan mengirimkan pesan baik secara verbal maupun non verbal. Pesan ditransmisikan melalui saluran yang dapat ditangkap oleh panca indra. Ketika seseorang sedang berbicara, maka udara dan indra pendengaran adalah bentuk media komunikasi.
ADVERTISEMENT
Di dalam era revolusi 4.0. banyak tersedia aplikasi yang bisa menjadi media komunikasi. Selain itu, internet juga membantu sekaligus memudahkan terjalinnya komunikasi.

5. Penerima (Receiver)

Penerima pesan atau receiver dapat berupa individu, kelompok, atau khalayak ramai seperti masyarakat. Keberhasilan komunikasi yang ditunjukkan dengan persamaan pemahaman antara komunikan dan komunikator sangat dipengaruhi oleh beberapa hal.
Antara lain yaitu, cara penyampaian dan bahasa yang digunakan oleh komunikator, pengetahuan dan pengalaman komunikan serta ada tidaknya noise pada saat proses komunikasi berlangsung.

6. Gangguan (Noise)

Lalu, gangguan atau noise, dalam proses komunikasi dapat mengakibatkan gagalnya penerimaan atau pengiriman pesan. Noise dapat berasal dari luar lingkup komunikasi, tetapi juga dapat berasal dari dalam lingkup komunikasi itu sendiri.

7. Umpan Balik (Feedback)

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan utama, umpan balik (feedback) merupakan reaksi dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Feedback ini penting untuk mengetahui apakah pesan yang disampaikan komunikator bisa diterima oleh komunikan atau tidak.
ADVERTISEMENT

8. Efek (Effect)

Terakhir, ada efek yang merupakan akibat atau hasil dari komunikasi. Efek dari komunikasi tentunya diharapkan sesuai dengan tujuan dilakukannya sebuah komunikasi.
Efek komunikasi dapat berupa emosional (tertawa ketika komunikasi bersifat menghibur), terjadinya perubahan perilaku, peningkatan pengetahuan, dan lain sebagainya. Efek yang ditunjukkan oleh komunikan merupakan alat ukur untuk melihat keberhasilan komunikasi.
Dari beberapa pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa feedback maupun elemen komunikasi lainnya adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan komunikasi.
Secara khusus, feedback mempunyai peran penting untuk menciptakan komunikasi dua arah.
(SFN)