Apa Itu Hanukkah, Perayaan Umat Yahudi yang Diperingati Selama 8 Hari?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 November 2021 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana perayaan Hanukkah, festival cahaya Yahudi, di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (10/12). Foto: Christopher Pike/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana perayaan Hanukkah, festival cahaya Yahudi, di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (10/12). Foto: Christopher Pike/REUTERS
ADVERTISEMENT
Umat Yahudi serentak memeringati hari perayaan Hanukkah pada tanggal 25 di bulan Kislew, yakni bulan kesembilan dalam kalender Ibrani. Perayaan ini dilangsungkan selama delapan hari delapan malam dengan tujuan membawa pesan damai ke semua agama.
ADVERTISEMENT
Tahun 2021, perayaan Hanukkah jatuh pada tanggal 28 November. Umat Yahudi akan merayakannya selama delapan hari kedepan, yakni sampai 6 Desember 2021.
Hanukkah dirayakan dengan sukacita dan puji syukur, sebagaimana tercantum dalam Mazmur 30. Apa itu Hanukkah dan bagaimana sejarahnya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Sejarah Perayaan Hanukkah

Hanukkah atau Chanukah adalah perayaan nasionalisme bangsa Yahudi yang menang atas penjajahan Yunani. Pada momen ini, bait suci berhasil direbut kembali setelah Yunani dikalahkan pada abad ke-2 SM.
Rabbi Levi Duchman menyalakan lilin untuk merayakan Hanukkah, festival cahaya Yahudi, di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (10/12). Foto: Christopher Pike/REUTERS
Namun, bait suci tersebut perlu disucikan kembali atau ditahirkan. Ini karena bait suci telah dinajiskan oleh orang-orang Yunani. Setelah proses pentahiran, ada proses pentahbisan yang dilakukan dengan menyalakan delapan lilin menorah.
Dikutip dari buku Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja oleh Rasyid Rahman, lilin tersebut dinyalakan satu persatu setiap hari, baik di sinagoge maupun di rumah-rumah. Karena banyaknya pencahayaan pada momen sakral ini, perayaan Hanukkah kerap disebut dengan istilah ritus cahaya.
ADVERTISEMENT
Mengenai sejarah perayaannya, hari raya Hanukkah terjadi selama fase yang sangat bergejolak dalam perjalanan umat Yahudi. Sekitar tahun 200 SM, Yudea atau Tanah Israel berada di bawah kendali Antiokhus III.
Beliau merupakan seorang pemimpin kerajaan Seleukus, Suriah. Di masa kepemimpinannya, Antiokhus III mengizinkan orang-orang Yahudi yang tinggal di sana untuk terus mempraktikkan agama mereka.
Akan tetapi, putranya, Antiochus IV Epiphanes, terbukti kurang baik hati. Sumber-sumber kuno menjelaskan bahwa dia melarang agama Yahudi dan memerintahkan orang-orangnya untuk menyembah dewa Yunani.
Perayaan Hanukkah umat Yahudi Indonesia di Sinagoge Shaar Hashamayim, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Foto: Dok. Istimewa
Pada 168 SM, tentaranya turun ke Yerusalem untuk membantai ribuan orang dan menodai Kuil Kedua yang suci di kota itu. Antiochus IV mendirikan altar untuk Zeus dan mengorbankan babi di dalam tembok sucinya.
ADVERTISEMENT
Karena tindakannya yang semena-mena ini, umat Yahudi pun murka. Dipimpin oleh pendeta Yahudi dan kelima putranya, pemberontakan besar-besaran pecah melawan Antiochus IV dan monarki Seleukia. Umat Yahudi berhasil mengusir orang-orang Suriah dari Yerusalem.
Kemudian, Yehuda meminta para pengikutnya untuk membersihkan Bait Suci Kedua. Mengutip laman History, mereka membangun kembali altarnya dan menyalakan lilin menorah sebagai bentuk kemenangan dan penyucian.
Kini, perayaan Hanukkah diperingati setiap tahun untuk mengenang peristiwa agung ribuan tahun silam. Umat Yahudi biasanya membacakan berkah selama ritual ini berlangsung dan menampilkan menorah di jendela-jendela rumah mereka.
(MSD)