Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Hukum Rimba? Ini Pengertian dan Akibatnya
17 November 2022 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hukum rimba adalah ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi tertentu. Istilah ini biasa muncul dalam dunia pekerjaan, politik, maupun kehidupan sosial secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum rimba adalah hukum yang menyatakan siapa yang menang atau yang kuat, dialah yang berkuasa. Istilah ini diambil dari kondisi nyata yang terjadi di hutan.
Seperti diketahui, hewan pemakan daging alias karnivora adalah yang paling berkuasa di hutan. Hewan karnivora akan memangsa hewan lain yang lebih lemah darinya. Sebaliknya, hewan yang lemah tidak berani mengusik hewan yang lebih kuat darinya.
Hukum alam yang terjadi di rimba tersebut kemudian juga terjadi dalam kehidupan masyarakat. Tak sedikit orang yang menggunakan hukum rimba sebagai dasar dalam bertindak.
Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A. dalam buku Ilmu Jiwa Agama menjelaskan, hukum rimba dapat didefinisikan sebagai ciri perilaku anggota masyarakat, di mana orang yang kuat, berkuasa, atau kaya raya, menggunakan statusnya itu untuk menguasai sebagian atau semua unsur dan sistem dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyebabkan munculnya keinginan untuk mencapai, memiliki, menguasai, memonopoli, mengacaukan keadaan, hingga menghancurkan sesuatu atau seseorang dalam lingkup yang lebih luas.
Contoh hukum rimba dapat ditemui dalam lingkungan pekerjaan. Misalnya, seorang pegawai memiliki hubungan keluarga dengan pemimpin perusahaan. Hal itu membuatnya lebih berkuasa dibanding pegawai lainnya, sehingga ia akan bertahan lebih lama di perusahaan tersebut.
Contoh lainnya juga bisa dijumpai dalam dunia politik. Dalam pemilihan umum, siapa yang kuat dalam segala hal akan memenangkan pemilihan tersebut. Dialah yang akan duduk di kursi kepemimpinan dan berkuasa atas semuanya.
Hukum rimba dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, khususnya bagi pihak yang lebih lemah. Apa saja akibat hukum rimba tersebut? Berikut penjelasannya.
Akibat Hukum Rimba
Diskriminasi
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Australian Human Rights Commission, diskriminasi terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang diperlakukan secara berbeda dari orang atau kelompok lain karena latar belakang atau karakteristik pribadi tertentu.
Dalam kehidupan masyarakat, diskriminasi dapat muncul sebagai akibat dari hukum rimba. Karena merasa lebih berkuasa, seseorang dapat memperlakukan orang lain yang lebih lemah darinya secara diskriminatif.
Perlakuan Semena-mena
Perlakuan diskriminatif tersebut dapat berujung pada tindakan semena-mena. Seseorang akan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya. Bahkan, tak jarang masyarakat main hakim sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah karena menganggap dirinya lebih kuat dan berkuasa terhadap orang lain.
Tidak Punya Hak untuk Bersuara
Akibat hukum rimba yang berlaku, pihak-pihak yang lebih lemah menganggap dirinya tidak berhak bersuara. Mereka kesulitan menyuarakan pendapat karena apa pun pandangan yang disampaikan tidak akan dihiraukan.
ADVERTISEMENT
(ADS)
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini