Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Hypophrenia? Ini Pengertian dan Penyebabnya
13 Oktober 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menangis adalah respons yang wajar ketika seseorang sedang merasa sedih. Namun, jika ia menangis tanpa alasan yang jelas, bisa jadi itu adalah tanda-tanda hypophrenia. Apa itu hypophrenia?
ADVERTISEMENT
Hypophrenia dapat didefinisikan sebagai situasi di mana seseorang merasa sedih dan menangis tanpa sebab. Kondisi ini menyebabkan penderitanya begitu emosional dan merasakan kesedihan yang mendalam, bahkan cenderung berlebihan dan tidak normal.
Jika tidak ditangani dengan baik, hypophrenia dapat membawa dampak negatif terhadap pekerjaan, hubungan sosial, hingga kesehatan fisik seseorang. Lalu, apa penyebab hypophrenia sebenarnya?
Penyebab Hypophrenia
Dijelaskan dalam laman Science ABC, pemicu menangis tanpa sebab alias hypophrenia bervariasi. Bisa karena pengalaman buruk yang sulit dilupakan, trauma masa lalu yang tak selesai, ataupun kehilangan yang mendalam.
Banyaknya informasi dan memori yang tersimpan di otak membuat seseorang tidak tahu pasti kapan rangsangan pendengaran atau visual memicu sebuah perasaan nostalgia muncul. Alhasil, ketika ada momen yang memicu perasaan tersebut, otak mungkin saja tidak mengingat memorinya tapi bisa merasakan kesedihannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hypophrenia juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
1. Depresi
Mengutip laman Top Doctor, suasana hati yang tiba-tiba memburuk hingga menyebabkan perasaan sedih yang mendalam bisa menjadi tanda depresi. Terlebih jika perasaan itu muncul secara tiba-tiba dan diikuti gejala lain, seperti:
2. Gangguan Kecemasan
Berdasarkan informasi dari situs Mayo Clinic, orang yang memiliki gangguan kecemasan sering kali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens tentang situasi tertentu secara berulang.
Gangguan kecemasan ini bisa menyerang tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Akibatnya, tubuh akan terasa lesu dan letih sehingga hal kecil sekalipun dapat memicu emosi. Hal itulah yang mungkin menjadi penyebab seseorang menangis tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
3. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh trauma masa lalu, baik yang dialami sendiri maupun menyaksikan pengalaman orang lain.
Kebanyakan orang yang mengalami peristiwa traumatis sulit menyesuaikan diri dan mengatasi emosinya dengan baik. Orang dengan PTSD juga bisa dihantui oleh mimpi buruk tentang peristiwa traumatis tersebut. Tekanan emosional yang dirasakannya dapat memicu rasa sedih dan membuatnya menangis tanpa sebab.
Gejala PTSD sendiri dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penderita PTSD perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
(ADS)