Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Ketindihan? Ini Penjelasannya Menurut Islam dan Medis
12 Agustus 2022 16:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika sedang tidur , sebagian orang mungkin pernah mengalami fenomena ketindihan. Ini adalah kondisi saat diri dalam keadaan sadar, tetapi tidak mampu bergerak dan berbicara dalam beberapa detik atau menit.
ADVERTISEMENT
Ketindihan tidak mengenal waktu-waktu tertentu dan bisa terjadi pada pagi, siang, maupun malam hari. Saat sedang terlelap, seseorang yang mengalami ketindihan akan menyadari bahwa dirinya tidak mampu menggerakkan tubuh secara tiba-tiba.
Ketindihan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Tak sedikit yang beranggapan bahwa saat ketindihan, orang yang mengalaminya sedang ditindih sehingga tidak dapat mengendalikan tubuhnya sendiri. Terlebih, beberapa orang mengaku pernah melihat bayangan hitam di depannya saat ketindihan.
Lantas, apa itu ketindihan sebenarnya? Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Ketindihan?
Fenomena ketindihan dapat dijelaskan secara medis maupun menurut agama Islam. Kebenarannya bisa dipercaya sesuai keyakinan masing-masing individu. Ada yang lebih percaya dari sisi agama, ada pula yang meyakini bahwa ketindihan lebih logis jika dijelaskan secara medis.
ADVERTISEMENT
Ketindihan Menurut Islam
Mengutip jurnal Fenomena Ketindihan Perspektif Medis dan Agama Islam karya Azka Diania, dalam Islam , ketindihan bisa terjadi karena adanya gangguan makhluk halus seperti jin dan setan. Dampak yang ditimbulkan dari gangguan makhluk halus tersebut mirip dengan gejala ketindihan, seperti kesulitan bernapas, panik, dan berhalusinasi
Ketindihan dalam kacamata Islam juga bisa dikaitkan dengan mimpi buruk yang dialami seseorang. Islam percaya bahwa setiap mimpi buruk yang terjadi pada manusia saat tidur merupakan salah satu rencana setan dan jin untuk mengganggu manusia.
Manusia mungkin tidak mampu melihat kehadiran makhluk ghaib tersebut karena berada di dunia yang berbeda. Namun, setan dan jin bisa saja mengganggu melalui alam mimpi.
Hal itu pernah dijelaskan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Mimpi itu ada tiga macam, yaitu mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah, mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari setan, dan mimpi yang timbul karena ilusi, angan-angan, atau khayalan seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.” (HR. Muslim)
Dijelaskan dalam buku Bunga Rampai Kelisaman Masyarakat Santri oleh Siti Rohmah dkk., ketindihan menurut Islam bisa dicegah dengan cara membaca doa setiap sebelum tidur.
Seseorang yang mengalami ketindihan sebaiknya disadarkan dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya hingga sadar atau dibacakan doa-doa tertentu.
Ketindihan Menurut Medis
Dalam dunia medis, ketindihan lebih dikenal dengan istilah sleep paralysis . Ini adalah perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak yang terjadi ketika seseorang sedang berada di antara fase terjaga dan tidur.
ADVERTISEMENT
Saat tidur, tubuh akan masuk ke fase peralihan antara tidur NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). Mengutip laman WebMD, pada fase NREM, seseorang akan tidur secara perlahan. Detak jantung yang melambat dan suhu tubuh yang menurun jadi pertanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk tidur nyenyak.
Setelah fase NREM berakhir, proses tidur akan berganti ke fase REM. Di fase tidur REM inilah mimpi dapat terjadi dan otot-otot tubuh dinonaktifkan secara keseluruhan.
Sleep paralysis terjadi jika Anda sadar sebelum fase tidur REM selesai. Saat itu terjadi, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun. Akibatnya, tubuh masih berada dalam keadaan antara sadar dan tidak, sehingga sulit digerakkan dan menimbulkan efek lain seperti sulit bernapas dan berbicara.
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang menyebabkan sleep paralysis terjadi, mulai dari kurang tidur, jadwal tidur yang berubah, kondisi mental yang sedang terganggu, ataupun penggunaan obat-obatan tertentu. Sleep paralysis juga bisa mengindikasikan bahwa orang yang mengalaminya punya penyakit tertentu seperti narkolepsi.
(ADS)