Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Khurafat? Ini Penjelasannya Menurut Pandangan Islam
25 Agustus 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membersihkan akidah dari khurafat dan tahayul adalah salah satu misi Rasulullah SAW di utus ke dunia . Sebab, dua hal ini melekat pada peradaban manusia yang diwariskan secara turun menurun oleh nenek moyangnya.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa , khurafat berasal dari kata kharaf yang berarti rusak akal karena tua. Sedangkan secara istilah, khurafat berarti kepercayaan yang bukan berasal dari ajaran Islam, termasuk cerita rekayasa, ramalan, dan pemujaan.
Tahayul dan khurafat memiliki arti yang sama, yakni kepercayaan akan hal yang tidak masuk akal dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Contoh khurafat yang akrab di masyarakat Indonesia ialah mitos dan pamali. Dua hal ini diwariskan secara turun menurun melalui adat istiadatnya.
Apa itu khurafat dan bagaimana hukumnya dalam Islam ? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Arti Khufarat dalam Islam
Khurafat atau percaya pada sesuatu yang tidak logis biasanya bermula dari zaman nenek moyang dan masih diyakini hingga sekarang. Misalnya, ada burung yang masuk ke rumah dipercaya sebagai tanda ada tamu yang akan datang, duduk di pintu dapat menghalangi jodoh, dan lain sebagainya .
Padahal semua hal itu tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:
ADVERTISEMENT
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia mem- berikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus: 107).
Mengutip buku Menabur Iman di Dada Anak oleh Wulan Mulya, khurafat umumnya berupa cerita-cerita yang dicampurkan dengan perkara dusta, atau berdasarkan rekaan dan khayalan manusia semata. Seperti berupa pantangan, ramalan, adat istiadat yang tidak masuk akal dan ajaran-ajaran yang berbau syirik serta bertentangan dengan ajaran Islam.
Khurafat ini sifatnya bid'ah dalam bidang akidah Islam dan segala bentuk bid’ah adalah haram. Khurafat seharusnya tidak mendapat tempat sedikit pun dalam Islam dan hati kaum Muslimin.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan bentuk syirik yang harus dijauhi. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
"Siapa saja yang menggantungkan jimat, maka ia telah melakukan kesyirikan." (H.R. Ahmad)
Bahkan Allah juga menegaskan dalam firman-Nya pada Surat Al-Baqarah ayat 170-171 yang artinya:
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), telapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti (penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti.”
Dari dua dalil tersebut, sudah jelas bahwa khurafat itu haram dan dilarang dalam Islam. Untuk menghindarinya, pertebal keimanan dan ketakwaan dalam diri. Dengan begitu, bisikan setan yang menyeru pada perbuatan khurafat pun bisa dielakkan.
ADVERTISEMENT
(MSD)