Apa Itu Mati Syahid yang Dimuliakan dalam Islam?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 September 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mati syahid Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mati syahid Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bagi umat Muslim, mati syahid adalah kematian yang paling mulia. Karena itulah kaum muslimin di zaman Rasulullah saling berlomba untuk mati syahid di jalan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disebutkan dalam kisah Umair bin Human Al-Anshari saat Perang Badar. Di mana Rasulullah SAW bersabda:“Bergegaslah menuju surga seluas langit dan bumi.
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi dalam buku Ringkasan Fikih Jihad menceritakan ketika Perang Badar, Sa’ad bin Khaitsumah dan ayahnya bersaing untuk pergi berjihad bersama Rasulullah SAW.
Keduanya membuat undian dan Sa’ad pun berhasil memenangkannya. Sang ayah akhirnya meminta kepada Sa’ad untuk mengalah. Namun, Sa’ad menolaknya lantaran menyangkut urusan surga.
Anakku, mengalahlah untuk ayah.
Ayah, ini masalah surga, andai untuk hal lain tentu aku akan mengalah untuk ayah,” ucap Sa’ad.
Lalu, apa yang dimaksud dengan mati syahid? Berikut adalah penjelasannya.
Ilustrasi mati syahid Foto: Shutterstock

Apa Itu Mati Syahid?

Mati syahid atau syahadah disebut sebagai derajat tertinggi di sisi Allah SWT. Mati syahid adalah kematian seorang Muslim yang memperjuangkan kebenaran dan keikhlasan untuk menegakkan nama Allah.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Kemenag, mati syahid dibedakan menjadi lima macam. Seperti tertulis dalam hadis Bukhari yang berbunyi:
Abu Hurairah diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: "Orang syahid itu ada lima: orang terkena wabah penyakit, orang mati karena sakit di dalam perutnya, orang tenggelam, orang tertimpa reruntuhan bangunan, dan orang syahid di jalan Allah (mati dalam perang di jalan Allah" (HR Al-Bukhari).
Berdasarkan informasi dari buku 99 Asmaul Husna untuk Anak-anak yang ditulis M. Faizi (2008), kematian para pahlawan yang gugur dalam perjuangan juga termasuk sebagai mati syahid. Ini karena mereka mati karena memperjuangkan kebenaran dan kematian mereka dihadiri oleh para malaikat.
Syahid di jalan Allah tidak hanya diraih oleh mereka yang berperang. Seorang wanita muslimah yang meninggal karena melahirkan bayi atau mereka yang gugur karena menyelamatkan korban bencana alam juga disebut mati syahid.
ADVERTISEMENT
Kemuliaan mati syahid disebut dalam beberapa hadist, antara lain adalah:
Barangsiapa memohon dengan jujur kepada Allah agar mati syahid, maka Allah akan sampaikan ia pada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas ranjangnya,” (HR. Muslim)
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki,” (Ali Imron: 169)
Mengutip buku Keutamaan Mati Syahid karangan Dr. Amin bin Adullah asy-Syaqawi, maksud dari ayat tersebut yakni orang yang mati syahid di jalan Allah akan tetap hidup dan diberikan rezeki di sisi Allah.
Mereka akan bergirang hati dengan saudara-saudara mereka yang terbunuh di jalan Allah SWT. Mereka tidak bersedih dengan apa yang ditinggalkan di belakang mereka, yakni dunia.
Ilustrasi mati syahid Foto: Unsplash

Keutamaan Mati Syahid

Seperti dikatakan sebelumnya, kedudukan dan keutamaan mati syahid sangat mulia. Ini selaras dengan riwayat Al-Bukhari dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat seratus derajat yang dipersiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah, dan jarak antara tingkat yang satu dengan yang lainnya sama seperti jarak antara langit dan bumi, dan jika kalian meminta kepada Allah maka mintalah surga firdaus, sebab dia adalah surga yang paling tengah dan tingkat surga yang paling tinggi. Aku melihatnya beliau bersabda: dan di atasnya adalah Arsyi Allah yang Maha Pengasih dan darinya terpancar sungai-sungai surga.
(GTT)