Apa itu Partenogenesis? Proses Perkembangbiakan Hewan Secara Aseksual

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 November 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kumpulan lebah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kumpulan lebah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada sejumlah spesies, telur dapat dirangsang untuk membelah dan berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Perkembangan telur yang tidak dibuahi ini kemudian bisa menjadi organisme dewasa yang disebut sebagai partenogenesis.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, partenogenesis berasal dari kata ‘parthenos’ yang berarti gadis dan ‘gene’ yang berarti kelahiran. Perkembangbiakan partenogenesis dapat dilakukan secara aseksual tanpa melibatkan meiosis, ploidi pengurangan, ataupun fertilisasi.
Secara ilmiah, partenogenesis terjadi pada sejumlah golongan hewan, termasuk vertebrata. Selain itu, perkembangbiakan jenis ini juga sering dijumpai pada hewan mikroskopik, hewan air tawar, jenis kadal, dan lain-lain.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang partenogenesis lengkap dengan contohnya yang bisa Anda simak.

Cara Perkembangbiakan Partenogenesis

Pada dasarnya, partenogenesis adalah cara perkembangbiakan hewan yang dapat memunculkan individu baru berasal dari sel telur yang tidak dibuahi. Mengutip buku Kuark: Kelas Olimpiade, individu baru itu akan tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.
Partenogenesis pada belalang sembah. Foto: REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Partenogenesis memungkinkan hewan-hewan dapat memanfaatkan sumber makanan yang tersedia. Namun, hewan dewasa yang dihasilkan dari partenogenesis biasanya bersifat lemah, kecil, dan mandul.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Ramadhan Sumarmin dalam buku Perkembangan Hewan, telur spesies partenogenesis dihasilkan dengan cara mitosis, sehingga populasinya menjadi diploid. Tapi pada beberapa spesies rotifer, telur dihasilkan dengan dua cara yakni pembelahan meiosis dan mitosis.
Pada jenis kutu air (crustacea) dan beberapa afid (insect), partenogenesis terjadi selama beberapa generasi. Dari proses perkembangbiakan ini dihasilkan beberapa hewan jantan yang berkembang dan kawin dengan hewan betina.
Partenogenesis juga kerap dikaitkan dengan penentuan kelamin. Contohnya, ratu tawon madu dibuahi oleh seekor tawon jantan hanya sekali di dalam hidupnya, yakni pada masa kawin. Sperma disimpan di dalam kantong yang berhubungan dengan saluran genital dan ditutup dengan katub berotot.
Ilustrasi semut minta hujan. Foto: Shutter Stock
Jika sperma dilepaskan pada waktu bertelur, maka terjadilah proses fertilisasi. Pada proses ini akan dihasilkan lebah betina, yaitu ratu dan pekerja. Sedangkan telur yang tidak dibuahi, akan berkembang menjadi hewan jantan yaitu tawon jantan.
ADVERTISEMENT
Selain lebah madu, ada hewan lain yang bisa berkembang biak dengan cara partenogenesis, di antaranya:
(MSD)