Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Penampahan Galungan yang Dilakukan Umat Hindu?
7 Juni 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Hindu memiliki hari raya besar yang dijadikan sebagai momentum untuk melaksanakan ajaran agama, salah satunya adalah Galungan. Hari raya tersebut ditetapkan berdasarkan perhitungan Pawukon dan Sasih yang dipercaya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Toleransi Sasak Muslim Bali Hindu karya Dr. Lalu Khotibul (2021), kata Galungan sebenarnya berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti menang atau bertarung. Umat Hindu biasa merayakan hari spesial ini dengan berbagai adat dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun.
Sebelum perayaan tiba, mereka akan melakukan berbagai persiapan dan persembahan. Salah satu perayaan yang digelar saat hari Anggara Wage Wuku Dungulan yaitu Hari Penampahan Galungan.
Umat Hindu umumnya menyembelih hewan ternak seperti ayam, babi, itik, dan lainnya untuk keperluan yadnya dan pesta menyambut Hari Raya Galungan. Tahun ini, Hari Penampahan Galungan jatuh pada hari ini, Selasa, 7 Juni 2022.
Apa itu penampahan galungan? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT
Penampahan Galungan
Penampahan Galungan dirayakan setiap hari Anggara Wage Wuku Dungulan. Kata “penampahan” berasal dari bahasa Bali yang berarti pengembalian ke sumbernya.
Saat Hari Penampahan Galungan tiba, segenap umat Hindu akan melaksanakan penyomnyaan. Ritual ini dilakukan untuk menetralisir kekuatan Sang Kala Tiga supaya kembali ke sumbernya menjadi Kala Hita melalui pelaksanaan upacara tebasan penampahan.
Upacara ini bertujuan untuk menetralisir kekuatan yang bersifat asuri sempad, baik untuk buwana agung dan buwana alit agar menjadi kekuatan daiwi sempad, sehingga keseimbangan dan keselarasan antara buwana agung dan buwana alit dapat dipertahankan.
Mengutip buku Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP karya I Wayan Midastra (2007), Penampahan Galungan disimbolkan sebagai pemotongan hewan kurban. Tujuannya tidak lain untuk membunuh sifat-sifat keraksasaan yang ada di dalam diri manusia.
ADVERTISEMENT
Umat Hindu biasanya akan menyembelih hewan ternak seperti babi, ayam, itik dan lainnya untuk keperluan yadnya dan pesta menyambut Hari Raya Galungan. Mereka percaya bahwa saat Penumpahan Galungan tiba, Sang Bhuta Kala turun lagi ke bumi.
Ia ingin menggoda umat manusia agar batal merayakan Hari Raya Galungan. Oleh sebab itu, umat Hindu harus mempersiapkan diri dengan keimanan tinggi untuk menghadapinya.
Menurut tradisi, saat Penapahan Galungan tiba, umat Hindu akan memasang sebuah penjor Galungan sebagai simbolis gunung (Gunung Agung ) atau simbolis naga. Setelah itu, dilanjutkan dengan natab atau ngayab banten pabyakaonan untuk menyucikan diri dari gangguan para Bhuta Kala.
Tata cara pelaksanaan Penampahan Galungan tidak bisa dilakukan sembarangan. Dirangkum dari buku Kompilasi Masalah dan Solusi Hindu karya Vandeva (2021), berikut urutannya:
ADVERTISEMENT
(MSD)