news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apa Itu Sahur On The Road? Ini Definisi dan Asal-usulnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sahur adalah salah satu amalan penting dalam ibadah puasa, terutama selama bulan Ramadhan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sahur adalah salah satu amalan penting dalam ibadah puasa, terutama selama bulan Ramadhan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sahur adalah waktu makan sebelum fajar yang dilakukan umat Muslim sebagai persiapan menjalankan ibadah puasa. Sahur dilaksanakan tidak hanya untuk menjaga stamina selama berpuasa, tetapi juga menjadi bagian dari sunnah yang dianjurkan dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, ada banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengisi waktu menjelang sahur, salah satunya adalah sahur on the road. Sebetulnya, apa itu sahur on the road? Untuk memahaminya, simak informasi berikut ini.

Pengertian Sahur On The Road

Apa itu sahur on the road? Sahur on the road secara harfiah berarti sahur di jalanan. Foto: Pexels.com
Secara harfiah, sahur on the road berarti sahur di jalanan. Namun, dalam praktiknya, kegiatan ini tidak hanya sekadar makan sahur di luar rumah, tetapi juga memiliki tujuan sosial.
Dalam buku Jejak Ramadan karya Nova dijelaskan bahwa sahur on the road (SOTR) merupakan kegiatan berbagi makanan sahur kepada mereka yang masih beraktivitas di jalanan saat dini hari, seperti pengendara, petugas kebersihan, atau masyarakat yang kurang mampu.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara membagikan makanan yang telah disiapkan sebelumnya. Makanan sahur yang dibagikan biasanya dikemas dalam wadah sederhana dan dibagikan kepada mereka yang dinilai membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, kegiatan ini juga menjadi bentuk kepedulian sosial di bulan Ramadan. Selain untuk berbagi, SOTR ini juga menjadi ajang untuk menjalin silatuhrahmi dengan sesama.

Asal-Usul Sahur On The Road

Sahur on the road mulai populer di Indonesia pada awal 2000-an. Foto: Pexels.com
Dikutip dari buku Catatan Ramadhan karya Kholid, SOTR umumnya dilakukan dengan berkonvoi sambil membagikan makanan di jalan. Tradisi ini mulai populer di Indonesia pada awal 2000-an.
Awalnya, kegiatan ini dilakukan oleh sekelompok remaja yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat sahur dengan berkeliling kota. Namun, seiring waktu, SOTR berkembang menjadi ajang kumpul komunitas hingga menjadi bagian dari program sosial yang dijalankan berbagai organisasi.
Kini, kegiatan ini tidak hanya sekadar makan sahur di luar rumah, tetapi juga menjadi sarana untuk berbagi dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
ADVERTISEMENT

Larangan Sahur On The Road di Tahun 2025

Sahur on the road (SOTR) Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan
Polda Metro Jaya secara tegas melarang sahur on the road selama bulan Ramadan 2025. Mengutip kumparanNEWS, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak diperbolehkan karena berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
“Yang jelas seperti tahun lalu, sahur on the road, ini sangat tidak diperbolehkan,” tegas Latif di Polda Metro, Jakarta Selatan, Kamis (27/2).
Untuk memastikan larangan ini dipatuhi, Polda Metro Jaya akan menggelar patroli skala besar yang melibatkan jajaran unit lalu lintas di setiap Polres. Pengawasan akan difokuskan pada jalur-jalur protokol yang sering digunakan untuk sahur on the road.
ADVERTISEMENT
Menurut Latif, larangan ini diberlakukan untuk mencegah potensi perkelahian dan tawuran yang kerap terjadi akibat kumpulan massa dalam kegiatan sahur on the road. Ia juga mengimbau masyarakat, terutama para pemuda, untuk lebih banyak menghabiskan waktu sahur bersama keluarga di rumah.
"Mari, bulan puasa ini banyak-banyak berkumpul dengan keluarga. Harapan kami demikian. Sudah, di rumah saja, biar kami yang di jalan," ujar Latif.
(SAI)