Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Skincare Overclaim yang Viral di TikTok? Ini Penjelasannya
24 Oktober 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Daftar skincare overclaim menjadi perbincangan hangat di kalangan beauty enthusiast akhir-akhir ini. Pemicunya adalah content creator bernama Dokter Detektif (@dokterdetektif) di TikTok .
ADVERTISEMENT
Dokter Detektif atau yang akrab disapa DokTif kerap membagikan konten edukasi tentang skincare di akun miliknya. Salah satu konten yang viral adalah ketika dia menyajikan hasil uji lab sejumlah produk skincare ternama.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa sejumlah brand skincare ternyata melakukan overclaim. Tentunya, hal itu membuat masyarakat akhirnya waspada terhadap brand yang disebutkan DokTif. Lantas, sebenarnya apa itu skincare overclaim?
Apa Itu Skincare Overclaim?
Dalam bisnis skincare, salah satu cara yang kerap digunakan produsen untuk menarik minat konsumen adalah dengan menyebutkan sejumlah klaim. Merujuk KBBI, klaim artinya pernyataan tentang suatu fakta atau kebenaran sesuatu.
Misalnya, sebuah brand mengklaim produk serumnya memiliki kandungan 5% niacinamide untuk mencerahkan kulit. Contoh lainnya, sebuah moisturizer diklaim dapat memperbaiki skin barrier dengan pemakaian teratur, dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
Menyatakan klaim semacam itu sebenarnya sah-sah saja. Selain untuk meyakinkan konsumen, informasi tersebut juga diperlukan masyarakat untuk mengetahui skincare apa yang dibutuhkan kulitnya.
Masalahnya adalah ketika produsen skincare melakukan overclaim. Istilah overclaim berasal dari bahasa Inggris yang artinya “klaim berlebihan”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa frasa skincare overclaim berarti skincare yang memiliki klaim-klaim berlebihan atau tak sesuai kenyataan. Tujuannya untuk membuat masyarakat percaya bahwa skincare tersebut berkualitas bagus dan unggul.
Biasanya, overclaim dilakukan untuk jenis skincare yang fungsinya memperbaiki kulit, seperti toner dan serum. Misalnya, sebuah serum diklaim dapat mencerahkan kulit kusam karena mengandung niacinamide sebesar 5%, padahal kenyataannya hanya 2%.
Sebagai informasi, semakin tinggi jumlah persentase bahan aktif dalam suatu skincare, artinya khasiatnya akan terasa lebih cepat. Itulah mengapa terdapat beberapa brand yang nekat melakukan overclaim, agar masyarakat tergiur untuk mencoba produknya.
Sayangnya, klaim memang tak dapat dibuktikan oleh masyarakat biasa. Jadi, sangat mudah bagi brand untuk melakukan overclaim saat mempromosikan produknya.
ADVERTISEMENT
Membuktikan klaim suatu produk membutuhkan uji lab yang hanya bisa dilakukan oleh para ahli. Meskipun ada brand skincare yang secara terbuka menunjukkan hasil uji lab produknya, banyak pula yang hanya mencantumkan klaim-klaim tertentu.
Inilah yang membuat kehadiran DokTif di TikTok disambut hangat oleh netizen. Sebab, perempuan yang selalu menggunakan topeng itu dengan berani membuktikan kebenaran klaim brand skincare.
DokTif melampirkan hasil uji lab dari SIG Laboratory. Merujuk laman SIG Laboratory, uji lab ini menggunakan berbagai teknologi canggih serta beragam instrumentasi pengujian untuk menjamin hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Doktif menyatakan bahwa aksinya tersebut bukan menjatuhkan brand skincare. Ia hanya ingin mengedukasi masyarakat agar tak tertipu klaim-klaim berlebihan dari produsen.
ADVERTISEMENT
“Saya nggak ada niat menjatuhkan brand mana pun. Misi saya adalah menyelamatkan masyarakat dari begitu gencarnya serbuan skincare overclaim yang sangat merugikan kalian,” tegas DokTif dalam akun TikToknya.
Baca Juga: 5 Kandungan Skincare untuk Mencerahkan Wajah
(DEL)