Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Soda Ash dan Manfaatnya di Berbagai Bidang Industri
2 November 2022 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Soda ash adalah turunan dari natrium karbonat yang biasa digunakan sebagai bahan dasar berbagai bidang industri. Biasanya, soda ash dimanfaatkan sebagai pengatur pH untuk mempertahankan kondisi alkalin agar lebih stabil.
ADVERTISEMENT
Ketika dilarutkan dalam air, soda ash akan teriodisasi menjadi asam lemak berbentuk asam karbonat dan alkali kuat. Dijelaskan dalam jurnal Pengaruh Penggunaan Soda Ash Terhadap Parameter pH dan Turbidity pada External Water Treatment karya Istianto Budhi Rahardja (2020), hasil iodisasi tersebut dapat membentuk natrium hidroksida.
Sejak dulu, soda ash menjadi salah satu komoditas ekspor atau impor terbesar di dunia. Pada tahun 2005, kapasitas total produksi soda ash di dunia diperkirakan mencapai 48 juta metric ton.
Produsen soda ash yang paling besar adalah kawasan Asia Timur dan Amerika Utara yang mencakup Cina, Amerika Serikat, dan Meksiko. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang soda ash selengkapnya yang bisa Anda simak.
Pemanfaatan Soda Ash dalam Berbagai Bidang Industri
Natrium karbonat (Na2CO3) atau yang biasa dikenal dengan soda ash merupakan komoditi yang digunakan sebagai bahan baku industri gelas kaca, industri sabun dan detergen, industri kertas, industri tekstil, industri metalurgi, industri keramik dan lain-lain.
Kebutuhan soda ash di seluruh dunia selalu meningkat setiap tahunnya. Namun, kondisi ini tidak diimbangi dengan jumlah pabrik yang mampu memproduksi komoditas tersebut. Hal ini lantas mendorong banyak negara melakukan impor soda ash secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, hampir seluruh negara mengimpor kebutuhan soda ash dari USA. Berdasarkan data yang ada, Indonesia menempati posisi ketiga dalam jumlah impor bahan baku tersebut.
Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan soda ash dalam negeri. Data impor tersebut juga menunjukkan bahwa pemenuhan soda ash di Indonesia yang tinggi belum mampu terpenuhi oleh pasar dalam negeri.
Sebagai implikasinya, soda ash memiliki peran yang signifikan di bidang ekonomi. Ini karena soda ash banyak diaplikasikan dalam industri manufaktur kaca, bahan kimia, kertas, deterjen dan banyak produk lainnya.
Mengutip jurnal Pra-Desain Pabrik Pembuatan Natrium Karbonat (Soda Abu) dengan Menggunakan Proses Solvay susunan Retno Dwi, dkk (2019), soda ash sudah digunakan selama lebih dari 5000 tahun. Pada zaman Mesir Kuno, soda ash banyak digunakan sebagai ornamen kaca dan perabot kaca.
Di Indonesia, soda ash sebagian besar digunakan sebagai bahan baku pada industri pulp dan kertas yang mencapai 65%. Kemudian, sisanya industri gelas atau kaca mencapai 29%, industri keramik mencapai 4%, dan industri makanan dan minuman mencapai 1%.
ADVERTISEMENT
Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi produsen soda ash. Ini bisa dilihat dari segi bahan baku yang tersedia untuk proses pembuatannya serta konsumsi yang tinggi untuk diolah menjadi produk lainnya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Indonesia menempati peringkat ketiga negara tujuan ekspor Na2CO3 dari USA. Pembangunan pabrik komoditi tersebut sangat membantu Indonesia untuk memenuhi sebagian kebutuhan konsumsi, sehingga dapat mengurangi jumlah impor soda ash setiap tahunnya.
(MSD)