Apa Itu Susuk? Ini Penjelasannya Secara Medis dan Magis

Ilustrasi proses susuk. Foto: Film Susuk (2008)

Kamis (17/8), susuk menjadi trending topic di Twitter setelah beredarnya foto sinar x perempuan berusia 55 tahun yang dipenuhi ratusan jarum kecil. Kehebohan ini berawal dari unggahan Instagram story akun @tasyabira yang mengaku tengah mengerjakan studi kasus penggunaan susuk yang terdeteksi scan mesin x-ray.

Di Indonesia sendiri, susuk bukanlah hal yang baru. Warganet pun menanggapi berita tersebut dengan berbagai komentar. Sebagian menceritakan tentang kenalan mereka yang menggunakan susuk.

Lalu, apa itu susuk sebenarnya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Susuk, Si Jarum Pemikat

Selain menggunakan bantuan kosmetik dan dokter, beberapa orang mengandalkan kekuatan supranatural dari seorang dukun sebagai cara alternatif agar terlihat cantik. Susuk sendiri merupakan sejenis jimat yang umumnya terbuat dari emas atau logam mulia lainnya seperti perak yang dicampur tembaga. Susuk dimasukkan ke dalam jaringan lunak tubuh, sehingga tidak tampak dari luar.

Susuk dipercaya dapat membuat awet muda, meningkatkan kecantikan, kesehatan dan kesejahteraan. Susuk atau yang dalam bahasa Inggris disebut charm needles (jarum pemikat) ini tidak hanya ditemui di Indonesia.

Dikutip dari jurnal kesehatan The Charming Tale of Charm Needles, fenomena susuk juga banyak ditemui di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand.

Mayoritas pengguna susuk ingin merahasiakan keberadaan jarum tersebut. Namun, mereka biasanya membutuhkan pengobatan medis untuk alasan tertentu. Dan tak jarang secara tidak sengaja dari hasil radiografi-lah penggunaan susuk terungkap.

Apakah Susuk Berbahaya?

Susuk. Foto: Journal of Radiology Case Report

Masih dikutip dari jurnal yang sama, pada umumnya susuk tidak menimbulkan komplikasi. Susuk biasanya tetap utuh selama bertahun-tahun, tetapi dapat pecah menjadi potongan-potongan kecil karena korosi dan kontraksi otot.

Namun, peletakan benda asing ke dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko infeksi, baik setelah pemasangan atau di kemudian hari, sehingga membutuhkan operasi pengangkatan.

Sedangkan berdasarkan kepercayaan, seperti dikutip dari jurnal Incidental Radiographic Finding of Charm Needle or “Susuk” in Orthodontic Panoramic and Lateral Cephalometric Radiograph oleh Walianto dkk, susuk perlu diambil sebelum seseorang meninggal.

Pengangkatannya pun harus dilakukan oleh “orang pintar” yang memang mengerti hal seperti ini. Ada juga yang percaya bahwa jika dalam tubuh orang yang meninggal masih terdapat susuk, mereka akan mengalami proses kematian yang sulit.

(ERA)