Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Tasamuh? Ini Pengertian dan Kedudukannya Menurut Islam
16 April 2025 17:59 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Islam mengenal sifat terpuji yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu tasamuh. Tidak hanya mencerminkan akhlak mulia, tasamuh juga bisa membantu umat muslim untuk membina hubungan harmonis antarsesama. Namun, sebenarnya apa itu tasamuh?
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, tasamuh berarti toleransi, yakni sikap saling menghargai perbedaan tanpa menghakimi satu sama lain. Dalam konteks kehidupan umat muslim, tasamuh berperan penting dalam menciptakan kedamaian, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa.
Tasamuh juga merupakan bentuk ibadah sosial yang paling ringan, namun berdampak besar. Untuk memahami lebih jauh mengenai apa itu tasamuh, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Tasamuh?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh diartikan sebagai kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi. Sedangkan menurut skripsi Konsep Tasamuh Menurut Al-Quran dan Relevansinya dengan Kepribadian Konselor Konvensional oleh Yasir Bin Othman, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, secara etimologi, tasamuh diartikan sebagai kondisi berlapang dada dan toleransi.
Sikap tasamuh merujuk pada keterbukaan hati dalam menerima perbedaan dan kemampuan untuk saling menghargai satu sama lain. Tasamuh juga mencerminkan kedewasaan dalam berpikir dan kematangan dalam berinteraksi sosial.
ADVERTISEMENT
Tasamuh dalam Islam
Dalam artikel ilmiah berjudul Membangun Tasamuh Keberagaman dalam Perspektif Al-Qur'an, dijelaskan bahwa tasamuh merujuk pada sikap keterbukaan dan kesediaan untuk mengakui keberagaman, baik dari segi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, maupun agama.
Sikap ini menjadi fondasi penting dalam membangun kehidupan yang damai, harmonis, dan saling menghormati. Landasan mengenai pentingnya tasamuh ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS Al-Hujurat 13)
ADVERTISEMENT
Ayat ini diturunkan untuk mengaskan bahwa Islam tidak memandang status sosial, baik antara bekas budak maupun orang merdeka. Semua manusia memiliki derajat yang sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketakwaannya.
Itu mengapa, sebagai umat muslim, sudah seharusnya kita menyikapi segala perbedaan dengan sikap tasamuh. Sebab, toleransi antarumat beragama termasuk ajaran penting dalam Islam.
Namun, perlu ditekankan bahwa tasamuh dalam beragama bukan berarti membenarkan atau menganut agama lain secara bergantian. Tasamuh dalam beragama berarti mengakui agama lain tanpa harus mencampuri urusan keagamaannya.
Dalam hal akidah dan ibadah, Islam tidak mengenal kompromi. Umat Islam tetap harus memegang teguh keyakinannya kepada Allah SWT tanpa harus menyamakan keyakinannya terhadap agama lain.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Islam tetap menekankan pentingnya menghormati keyakinan orang lain. Al-Qur'an juga melarang umat muslim untuk mencela sesembahan agama lain.
Sikap ini menjadi bentuk nyata dari penerapan tasamuh dalam Islam.Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi:
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (QS Al-Kafirun: 6)
Tasamuh menurut Pandangan Ulama
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Hal ini telah ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW:
"Agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah al-ḥanīfiyyah (lurus dan benar) dan as-samhah (penuh kasih sayang dan toleransi)." (HR. Bukhari)
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa sikap toleran tidak hanya dianjurkan, tetapi juga merupakan bagian dari karakter Islam yang ideal. Para ulama memiliki pandangan yang beragam dalam menerjemahkan hadis tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip karya ilmiah Konsep Tasamuh Menurut Al-Qur'an dan Relevansinya dengan Kepribadian Konselor Konvensional oleh Yasir Bin Othman, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, berikut beberapa di antaranya:
1. Ahmad Ibnu Faris
Ahmad Ibnu Faris dalam kitab Al-Mu'jam Al-Maqayis fi Al-Lughah menjelaskan bahwa kata as-samhah dalam hadis Rasulullah SAW bermakna memudahkan. Beliau menganggap bahwa agama yang dicintai Allah adalah agama yang memberikan kemudahan dan tidak memberatkan pemeluknya.
2. Ibnu Hajar Al-Asqalani
Pandangan Ahmad Ibnu Faris juga sejalan dengan pendapat Ibnu Hajar Al-'Asqalani. Dalam karyanya yang terkenal, Fath al-Bari, beliau menyebutkan bahwa as-samhah berarti mudah.
Dengan kata lain, Islam sebagai agama yang hanif dan samhah memiliki ajaran yang lurus, namun penuh dengan kelapangan. Islam mengutamakan kebaikan, kelembutan, dan toleransi yang dibungkus dalam bingkai syariat.
ADVERTISEMENT
3. Dr. Luhaidan
Sementara itu, Dr. Luhaidan dalam salah satu karyanya menjelaskan bahwa tasamuh didefinisikan sebagai tindakan mengambil kemudahan dalam menjalankan ajaran agama, selama tetap berpegang pada nash-nash syariat.
Tasamuh dapat menjauhkan umat muslim dari tiga pengamalan agama yang melenceng, seperti tasayud (bersikap terlalu ketat), tanfir (membuat orang justru menjauh dari Islam), dan tasahul (menyepelekan ajaran agama).
4. Syeikh Salim
Syeikh Salim menjabarkan karakteristik utama dari sikap tasamuh. Menurutnya, tasamuh tercermin dalam perilaku sehari-hari yang dilandasi kemuliaan hati dan kedekatan kepada Allah SWT. Berikut uraian karakteristik tersebut:
ADVERTISEMENT
(NSF)