Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Tren Kabur Aja Dulu yang Viral Dibahas di Media Sosial
17 Februari 2025 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini warganet ramai menggunakan tagar #KaburAjaDulu di berbagai platform media sosial, mulai dari X, TikTok, hingga Instagram. Tren ini dengan cepat menarik perhatian banyak orang dan memancing berbagai diskusi di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Seiring semakin viralnya tren ini, banyak yang penasaran dengan makna di baliknya. Untuk mengetahui apa itu tren Kabur Aja Dulu, simak informasi berikut ini.
Apa Itu Tren Kabur Aja Dulu?
Tren "Kabur Aja Dulu" semakin ramai di media sosial dan banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia saat ini. Tagar ini mencerminkan keresahan masyarakat, khususnya anak muda terhadap situasi dalam negeri, mulai dari sulitnya mencari pekerjaan, biaya hidup yang terus naik, hingga masalah ekonomi dan sosial yang semakin tidak pasti.
Tagar ini bahkan sering diikuti dengan #IndonesiaGelap, yang semakin memperkuat narasi bahwa banyak orang merasa pesimis dengan kondisi bangsa ini. Karena hal ini, banyak yang melihat "Kabur Aja Dulu" sebagai ajakan untuk mencari peluang di tempat yang dianggap lebih baik.
ADVERTISEMENT
Tren ini juga semakin ramai seiring dengan banyaknya konten dari influencer dan content creator yang membagikan pengalaman mereka bekerja, kuliah, atau merintis usaha di luar negeri.
Jika disimpulkan, tren "Kabur Aja Dulu" adalah seruan untuk pindah ke tempat yang lebih baik sekaligus bentuk protes terhadap kondisi yang dianggap tidak mendukung di Indonesia.
Tanggapan Menaker tentang Tren Kabur Aja Dulu
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan tanggapan terkait viralnya tagar #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial . Ia mengakui bahwa peluang kerja di luar negeri memang ada, tetapi menekankan bahwa seharusnya hal tersebut tidak dianggap sebagai pelarian dari Indonesia.
"Kesempatan kerja di luar memang ada," kata Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2) dikutip dari kumparanNEWS.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, banyak negara yang memang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia, terutama di bidang-bidang tertentu yang memiliki permintaan tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa bekerja di luar negeri bukan berarti meninggalkan Indonesia untuk selamanya, melainkan sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman.
Lebih lanjut, Yassierli menjelaskan bahwa pengalaman bekerja di luar negeri bisa menjadi modal besar bagi tenaga kerja Indonesia ketika kembali ke Tanah Air.
Dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh, mereka dapat berkontribusi dalam membangun ekonomi nasional. "Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri, ya tidak masalah," ujarnya.
Meski begitu, ia tidak menutup mata terhadap alasan di balik munculnya tren ini. Banyak masyarakat yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak di Indonesia, sehingga memilih mencari peluang di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, fenomena ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang berkualitas di dalam negeri.
"Tapi ini tantangan buat kita. Kalau memang ini adalah aspirasi mereka, ayok, pemerintah create better jobs," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas lapangan pekerjaan agar masyarakat tidak merasa harus mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Yassierli berharap masyarakat tidak hanya fokus pada pilihan untuk "kabur" ke luar negeri, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana mereka bisa berkembang, baik di dalam maupun luar negeri tanpa harus kehilangan rasa kepemilikan terhadap Tanah Air.
(SAI)