Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu VUCA dalam Dunia Bisnis? Ini Penjelasannya
15 November 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainty , complexity, dan ambiguity. Istilah ini pertama kali diperkenalkan di dunia militer untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Kesamaan maknanya membuat istilah VUCA kini juga digunakan dalam dunia bisnis .
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis, VUCA dapat diartikan sebagai situasi yang harus dihadapi oleh perusahaan kecil maupun besar, yang menyangkut pergeseran pasar dan perilaku konsumen, disrupsi, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.
Untuk menghadapinya, perusahaan perlu melakukan strategi tertentu. Des Chandra Kusuma dalam buku Menjadi Kaya di Bisnis E-Commerce menjelaskan, salah satu perusahaan yang sudah menerapkan strategi khusus untuk menghadapi era VUCA adalah Gojek.
Sebagai pionir ojek online di Indonesia, Gojek membuat pengusaha ojek pangkalan kesulitan bersaing. Inilah yang disebut sebagai disruptive innovation, yaitu inovasi yang menekankan teknologi guna menciptakan pasar baru dan merusak pasar yang sudah ada.
Agar lebih memahaminya, simak penjelasan detail mengenai VUCA dalam artikel berikut.
Pengertian VUCA
1. Volatility (Pergolakan)
Mengutip buku Perilaku dan Budaya Organisasi oleh Lusiana Putri Ahmadi dkk., volatility dalam VUCA mencerminkan perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga. Ini merupakan akibat dari pesatnya perkembangan teknologi, perubahan nilai dan gaya hidup, serta arus informasi yang mudah dan cepat diakses.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, selama masa pandemi Covid-19, semua perusahaan di banyak industri memanfaatkan teknologi digital. Tak hanya untuk bidang sales and marketing, tetapi juga human resources, logistic delivery, dan sebagainya agar perusahaan tetap berkembang dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor.
2. Uncertainty (Ketidakpastian)
Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat tidak hanya mengakibatkan perubahan tidak terduga, tetapi juga adanya ketidakpastian. Tak sedikit karyawan yang posisinya terancam sejak masuk ke era VUCA.
Misalnya, saat ini banyak gedung yang sudah menggunakan sistem parkir otomatis. Pengunjung hanya perlu tap kartu untuk masuk dan keluar gedung. Dampaknya, petugas parkir semakin berkurang karena jasanya tidak lagi diperlukan.
3. Complexity (Kompleksitas)
Di era VUCA, perusahaan lebih sulit memahami secara langsung apa penyebab dari suatu masalah. Bukan hal yang mudah untuk menemukan apa benang merah dari berbagai peristiwa yang saling memengaruhi dan menimbulkan permasalahan.
ADVERTISEMENT
Kompleksitas tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain munculnya pesaing baru, gangguan teknologi, perubahan perilaku konsumen, peraturan yang tidak jelas, dan masih banyak lagi.
4. Ambiguity (Ambiguitas)
Dalam dunia bisnis, ambiguity atau ambiguitas bisa dimaknai dengan seorang pemimpin yang memberikan arahan tidak jelas kepada timnya. Akhirnya, output yang dihasilkan pun takan berbeda dari target yang diinginkan.
Selain berdampak pada perusahaan secara keseluruhan, ambiguitas juga akan memengaruhi kepercayaan antara karyawan dan pemimpin. Seorang bawahan akan menganggap pemimpinnya tidak mampu memimpin dengan baik. Begitu pula sebaliknya, seorang pemimpin juga akan menilai timnya tidak kompeten dalam mengeksekusi apa yang ditargetkan.
(ADS)