Apa Kasta Tertinggi di Bali? Ini Urutannya Agar Tidak Keliru

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 September 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kasta di Bali. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kasta di Bali. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Masyarakat Bali menganut sistem kasta untuk mengelompokkan strata sosial tertentu dalam kehidupan mereka. Kasta ini menjadi peninggalan dari nenek moyang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Pada zaman dahulu, kasta dibuat berdasarkan profesi. Ada empat kasta yang berlaku di Bali, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Masing-masing kasta memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antar keturunan dan keluarganya.
Bandana dalam jurnal berjudul Sistem Nama Orang Bali: Kajian Struktur dan Makna (2015) menyebutkan bahwa perbedaan kasta dapat dilihat dari nama yang dimiliki oleh seseorang. Nama tersebut mencerminkan kelas dan golongan sosial yang berbeda.
Misalnya, Ida Bagus berasal dari kasta Brahmana, Anak Agung berasal dari kasta Ksatria, Gusti berasal dari kasta Waisya, dan Putu dari kasta Sudra. Lantas, apa kasta tertinggi di Bali? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Sistem Kasta di Bali

Kasta tertinggi di Bali adalah kasta Brahmana. Anggota kasta ini meliputi masyarakat yang mempunyai profesi di bidang religi atau keagamaan seperti pendeta. Hingga kini, masyarakat yang memiliki kasta Brahmana diberi gelar Ida Bagus (laki-laki) dan Ida Ayu (perempuan).
Ilustrasi kasta di Bali. Foto: pixabay
Seorang pendeta dari kasta Brahmana akan mempunyai sisya. Mengutip buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SD Kelas IV susunan Dujiwo (2017), dalam menjalankan tugasnya, sisya akan memperhatikan kesejahteraan pendeta.
ADVERTISEMENT
Anggota sisya menjadi pelaksana kegiatan upacara-upacara keagamaan. Apabila upacara tersebut adalah upacara besar, pendeta akan dihadirkan untuk melakukan muput.
Selain Brahmana, ada tingkatan kasta lain yang dikenal dalam tradisi masyarakat Bali. Dirangkum dari buku Adat Istiadat Masyarakat Bali karya Dewi Mashita, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kasta Kesatria

Kasta Kesatria berasal dari masyarakat yang berprofesi sebagai abdi negara atau kerajaan pada zaman dahulu. Keturunan raja-raja di Bali pada masa kerajaan juga menjadi bagian dari kasta ini.
Kedudukan kasta Kesatria sangat penting. Beberapa masyarakat di desa menganggap diri mereka sebagai abdi dari keturunan raja. Anggota Kesatria biasanya diberi gelar Anak Agung, Dewa Agung, dan Tjokorda.
Ilustrasi kasta di Bali. Foto: pixabay

2. Kasta Waisya

Kasta Waisya memiliki kedekatan dengan keturunan raja-raja terdahulu. Ini karena kasta Waisya berasal dari masyarakat yang berprofesi sebagai prajurit pada zaman kerajaan dan keturunannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa anggota kasta Waisya ada yang semula menjadi anggota kasta Kesatria. Namun, karena melakukan kesalahan, statusnya diturunkan menjadi kasta Waisya. Mereka diberi gelar I Gusti Bagus, I Gusti Agung (laki laki), dan Gusti Ayu (perempuan).

3. Kasta Sudra

Kasta Sudra merupakan kasta yang paling rendah di Bali. Kasta ini tidak memiliki gelar. Namun, mereka hanya diberi nama urutan kelahiran, seperti Wayan (anak pertama), Made (kedua), Nyoman (ketiga), dan Ketut (keempat).
Jika ada yang memiliki anak lebih dari empat, nama anaknya akan kembali lagi ke urutan pertama (Wayan), begitu pun seterusnya. Meskipun menjadi kasta terendah, Sudra merupakan kasta mayoritas di Bali.
Masyarakat dari kasta ini harus menggunakan Soh Singgih bahasa apabila berbicara dengan orang yang lebih tinggi kastanya, yaitu Brahmana, Kesatria, dan Wesya. Sebab, ketiga kasta tersebut dikenal luhur dan disebut sebagai golongan Tri Wangsa.
ADVERTISEMENT
(MSD)