Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Apa Konsekuensi dari Bentuk Negara Kepulauan yang Dimiliki Indonesia?
17 Januari 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Konsekuensi tersebut muncul dari berbagai aspek, mulai dari geografis, ekonomi , sosial, hingga politik. Situasi ini tentu harus ditanggapi dengan hati-hati dan bijaksana.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi serta mampu menghadapi berbagai konsekuensi yang ada. Lalu, apakah konsekuensi dari bentuk negara kepulauan yang dimiliki Indonesia? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Konsekuensi dari Bentuk Negara Kepulauan yang Dimiliki Indonesia
Dikutip dari buku Mengenal Negara Kepulauan oleh Dasril Munir, dkk (2011), status Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia telah diakui dalam Konversi Hukum Laut Internasional 1982.
Indonesia disebut sebagai negara kepulauan karena terdiri dari berbagai gugusan pulau . Menurut Encyclopedia Britannica, pulau-pulau Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa dan membentang dengan jarak yang mencakup seperdelapan bagian dari bumi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, lebih dari tiga juta kilometer persegi. Hal ini yang justru membuat Indonesia harus menghadapi berbagai konsekuensi.
Konsekuensi dari bentuk negara kepulauan yang dimiliki Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Rawan Bencana
Mengutip buku Manajemen Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia oleh Agung Harijoko, dkk. (2021), Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara tiga lempeng paling aktif di dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
Pertemuan lempeng tersebut menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana. Dampak dari kondisi ini adalah Indonesia sering kali mengalami berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, longsor, banjir, tsunami, hingga gunung meletus.
2. Ketimpangan Ekonomi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi konsekuensi dalam pemerataan pembangunan antarwilayah. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan menyulitkan aksesibilitas dan distribusi sumber daya. Hal ini menyebabkan ketimpangan ekonomi antara pulau-pulau besar dan kecil, serta antara daerah perkotaan dan pedesaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa wilayah Indonesia mengalami kemajuan ekonomi yang pesat, sementara daerah lainnya tertinggal, bahkan kesulitan untuk mengakses fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memadai.
3. Potensi Konflik Sosial dan Budaya
Keberagaman budaya, suku, dan bahasa di setiap pulau membuat Indonesia memiliki potensi konflik sosial dan budaya yang tinggi. Perbedaan ini kerap menimbulkan ketegangan, baik antarkelompok masyarakat di dalam satu pulau maupun antar pulau.
4. Perbatasan Rentan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga menghadapi konsekuensi dalam menjaga kedaulatan perbatasan, baik di laut maupun darat. Perbatasan yang luas dan terpisah oleh lautan rentan terhadap klaim dari negara lain dan aktivitas ilegal seperti penyelundupan.
Untuk mengantisipasinya, dibutuhkan pengawasan dan pengelolaan yang cermat agar tidak terjadi pelanggaran terhadap wilayah Indonesia. Konflik perbatasan dengan negara tetangga juga bisa muncul akibat ketidakjelasan batas wilayah atau potensi sumber daya alam yang ada di perbatasan.
ADVERTISEMENT
(RK)