Konten dari Pengguna

Apa Konsekuensi dari Bentuk Negara Kepulauan yang Dimiliki Indonesia?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Januari 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kepulauan yang ada di Indonesia. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepulauan yang ada di Indonesia. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di antara dua samudra dan dua benua. Ternyata, status negara kepulauan ini justru membawa sejumlah konsekuensi tertentu bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Konsekuensi tersebut muncul dari berbagai aspek, mulai dari geografis, ekonomi, sosial, hingga politik. Situasi ini tentu harus ditanggapi dengan hati-hati dan bijaksana.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi serta mampu menghadapi berbagai konsekuensi yang ada. Lalu, apakah konsekuensi dari bentuk negara kepulauan yang dimiliki Indonesia? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Konsekuensi dari Bentuk Negara Kepulauan yang Dimiliki Indonesia

Ilustrasi konsekuensi dari bentuk negara kepulauan yang dimiliki Indonesia. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Mengenal Negara Kepulauan oleh Dasril Munir, dkk (2011), status Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia telah diakui dalam Konversi Hukum Laut Internasional 1982.
Indonesia disebut sebagai negara kepulauan karena terdiri dari berbagai gugusan pulau. Menurut Encyclopedia Britannica, pulau-pulau Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa dan membentang dengan jarak yang mencakup seperdelapan bagian dari bumi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, lebih dari tiga juta kilometer persegi. Hal ini yang justru membuat Indonesia harus menghadapi berbagai konsekuensi.
Konsekuensi dari bentuk negara kepulauan yang dimiliki Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Rawan Bencana

Mengutip buku Manajemen Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia oleh Agung Harijoko, dkk. (2021), Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara tiga lempeng paling aktif di dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
Pertemuan lempeng tersebut menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana. Dampak dari kondisi ini adalah Indonesia sering kali mengalami berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, longsor, banjir, tsunami, hingga gunung meletus.

2. Ketimpangan Ekonomi

Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi konsekuensi dalam pemerataan pembangunan antarwilayah. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan menyulitkan aksesibilitas dan distribusi sumber daya. Hal ini menyebabkan ketimpangan ekonomi antara pulau-pulau besar dan kecil, serta antara daerah perkotaan dan pedesaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa wilayah Indonesia mengalami kemajuan ekonomi yang pesat, sementara daerah lainnya tertinggal, bahkan kesulitan untuk mengakses fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memadai.

3. Potensi Konflik Sosial dan Budaya

Keberagaman budaya, suku, dan bahasa di setiap pulau membuat Indonesia memiliki potensi konflik sosial dan budaya yang tinggi. Perbedaan ini kerap menimbulkan ketegangan, baik antarkelompok masyarakat di dalam satu pulau maupun antar pulau.

4. Perbatasan Rentan

Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga menghadapi konsekuensi dalam menjaga kedaulatan perbatasan, baik di laut maupun darat. Perbatasan yang luas dan terpisah oleh lautan rentan terhadap klaim dari negara lain dan aktivitas ilegal seperti penyelundupan.
Untuk mengantisipasinya, dibutuhkan pengawasan dan pengelolaan yang cermat agar tidak terjadi pelanggaran terhadap wilayah Indonesia. Konflik perbatasan dengan negara tetangga juga bisa muncul akibat ketidakjelasan batas wilayah atau potensi sumber daya alam yang ada di perbatasan.
ADVERTISEMENT
(RK)