Konten dari Pengguna

Apa Lambang Nomor Atom 31? Ini Jawabannya Menurut Tabel Periodik Kimia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Oktober 2022 14:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi atom. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi atom. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Lambang nomor atom 31 dalam tabel periodik diwakili oleh senyawa bernama Gallium (Ga). Senyawa ini merupakan komponen penting dalam perangkat optoelektronik, sel surya, lampu dioda cahaya (LED), dan detektor foto.
ADVERTISEMENT
Gallium termasuk salah satu jenis logam yang jarang ditemukan. Mengutip buku Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran karya Novita Fardhillah (2020), Gallium cenderung rapuh pada suhu rendah, tetapi mencair lebih lambat pada suhu ruang.
Saat melebur, bentuk Gallium akan berubah menjadi bauksit dan biji seng. Senyawa logam ini biasa digunakan pada beberapa termometer dengan temperatur tinggi.
Gallium bersifat lembut dan berwarna keperakan. Bagaimana karakteristiknya sebagai senyawa kimia? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Karakteristik Gallium

Senyawa Gallium terdapat dalam kerak bumi dan dapat diekstraksi dalam jumlah yang lebih kecil dari bauksit. Sebuah penelitian menyebutkan, senyawa ini dapat ditemukan dalam debu corong pembakaran batu bara dengan kadar yang cukup rendah.
Ilustrasi batubara. Foto: pixabay
Seperti disebutkan sebelumnya, Gallium berperan penting dalam produksi LED dengan kecerahan tinggi. Gallium juga merupakan komponen kunci untuk tekonologi photovoltaic film tipis.
ADVERTISEMENT
Pada bidang militer, senyawa Gallium dapat digunakan dalam komunikasi high power dan frekuensi tinggi sebagaimana digunakan dalam sistem bimbingan rudal. Semikonduktor Gallium dapat berfungsi pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada silikon.
Hal ini memungkinkan Gallium memiliki kapasitas dan keandalan yang jauh lebih tinggi dari chip berbasis silikon. Selain berguna untuk kebutuhan komersil, senyawa ini juga cocok diaplikasikan dalam kondisi apa saja
Mengutip buku Logam Tanah Jarang susunan Denny Noviansyah (2018), produsen utama Gallium adalah Cina, Kazakhstan, dan Ukraina. Senyawa ini biasa diproduksi sebagai produk sampingan dari bauksit (bijih aluminium) dan bijih seng.
Gallium memiliki warna putih perak. Senyawa logam ini sangat stabil terhadap udara karena membentuk lapisan oksida pada permukaannya. Senyawa ini dapat melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut.
Ilustrasi gallium. Foto: pixabay
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung dalam diaspore, sphalarite, germanite, dan batu bara. Senyawa ini tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena dapat merusak tempatnya jika tersolidifikasi.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki potensi Gallium yang relatif besar terutama di Pulau Bintan dan Kalimantan Barat. Namun, cadangan di Pulau Bintan, khususnya di daerah Kijang, hanya tersisa beberapa juta ton lagi karena sudah ditambang sejak tahun 1935.
Sebaliknya, cadangan yang terdapat di Kalimantan Barat umumnya belum dieksploitasi secara optimal dan diperkirakan berjumlah besar. Menurut informasi dari Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, cadangan ini tersebar secara luas di Kabupaten Pontianak, Bengkayang, Sanggau, Mempawah, Landak, Ketapang, Sekadau, Kubu Raya, dan Kayong utara.
(MSD)