Konten dari Pengguna

Apa Obat Penunda Haid untuk Umroh yang Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 September 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi minum obat. Foto: Pixel-Shot/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum obat. Foto: Pixel-Shot/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waktu keberangkatan ke Tanah Suci untuk melaksanakan haji atau umroh merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di sana, mereka bisa memaksimalkan waktu sebaik mungkin untuk menunaikan rangkaian ibadah yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Namun ada kalanya, jamaah wanita terkendala dengan siklus haid yang rutin dialami setiap bulan. Siklus haid ini bisa mengganggu ibadah haji dan umroh mereka, sehingga tidak bisa menunaikan seluruh rangkaiannya secara lengkap.
Dalam hal ini, jamaah wanita diperbolehkan untuk mengonsumsi obat hormonal penunda waktu haid. Mengutip buku 100+ Kesalahan dalam Haji dan Umroh karya Prof. Dr. H. Nasaruddin, syarat pemakaian obat itu harus disertai dengan resep dokter.
Jemaah juga harus memastikan bahwa obat tersebut tidak memberikan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Apa obat penunda haid untuk umroh yang aman dikonsumsi? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Obat Penunda Haid untuk Umroh

Disebutkan dalam situs Kemenkes Pusat Kesehatan Haji, jamaah umroh yang ingin menunda waktu haid bisa menggunakan obat hormonal. Aturan ini dibolehkan selama tujuannya untuk menyempurnakan ibadah umroh.
Ilustrasi obat penunda haid. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Syaratnya, jamaah harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Pastikan apakah obat tersebut menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Jamaah bisa mengonsumsi obat norethisterone 5 mg yang berfungsi menguatkan dinding rahim dan menunda menstruasi. Obat ini mengandung hormon sintetik turunan progesteron.
Anda bisa meminum obat ini dengan dosis 1 tablet 2-3 kali sehari. Obat tersebut tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang atau lebih dari 10-14 hari.
Apabila ingin menunda haid, norethisterone dapat dikonsumsi 1 minggu hingga 3 hari sebelum jadwal menstruasi. Obat ini bisa dikonsumsi hingga Anda selesai melakukan ibadah umroh.
Konsumsi norethisterone dalam jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan. Selain itu, ada beberapa efek samping yang ditimbulkan seperti kembung, nyeri kepala, mual, menstruasi yang singkat atau tidak menstruasi, sulit tidur, nyeri payudara, demam, sesak, dan linglung.
Ilustrasi obat penunda haid. Foto: shutterstock
Apabila Anda mengalami keluhan tersebut dan sangat mengganggu aktivitas, segera periksakan diri ke dokter. Ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada komplikasi yang semakin parah.
ADVERTISEMENT
Para ulama mengatakan bahwa selama obat penunda haid yang diminum tidak menimbulkan efek negatif, maka diperbolehkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan selama beribadah di Tanah Suci.
Namun, seandainya jamaah umroh tidak menggunakan obat penunda haid, lalu mengalami haid, sehingga tidak dapat menyelesaikan ibadah arba'in (shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi), maka itu tidak mengurangi kesempurnaan ibadahnya sedikit pun.
(MSD)