Apa Tujuan Pendidikan yang Dapat Dilihat dari Video Ini pada Zaman Kolonial?

Ilustrasi Guru Foto: Shutter Stock

Dalam Modul 1.1 Guru Penggerak, guru diminta untuk mempelajari pemikiran filosofi dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara (KHD). Ketika memasuki Alur Eksplorasi Konsep, calon guru penggerak (CGP) akan disuguhkan tayangan video pembelajaran zaman kolonial Belanda.

Lewat video tersebut, CGP diharapkan dapat memahami perbedaan tujuan pendidikan di zaman kolonial dengan pendidikan saat ini. Akan muncul pertanyaan pemantik setelah melihat tayangannnya, yakni apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman kolonial?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, CGP harus memahami sejarah pendidikan di Indonesia terlebih dahulu. Ia harus mengetahui perkembangan pendidikan dari yang semula hanya diperuntukkan bagi kalangan priayi, hingga akhirnya dibuka untuk seluruh kalangan pribumi.

Dengan begitu, CGP dapat menyiapkan jawaban yang tepat untuk melengkapi pertanyaan tersebut. Sebagai referensi, simak contoh jawabannya dalam artikel berikut ini.

Jawaban dalam Modul 1.1 Guru Penggerak

Ilustrasi guru menyusun modul 1.1 Guru Penggerak. Foto: fizkes/Shutterstock

Ketika ditanya soal tujuan pendidikan pada zaman kolonial Belanda, Anda bisa mengamati peristiwa yang disajikan dalam videonya terlebih dahulu. Jawablah dengan gagasan yang relevan dengan video penayangan tersebut.

Umumnya, video akan menampilkan gambaran sistem pendidikan yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan. Sebagai referensi, berikut contoh jawaban ketika ditanya tujuan pendidikan di zaman kolonial Belanda:

Contoh Jawaban 1

Pada masa kolonial Belanda, pendidikan di Indonesia sangat terbatas dan hanya diperuntukkan bagi kelompok tertentu. Beberapa karakteristik utama pendidikan pada masa itu adalah:

Ilustrasi menulis modul 1.1 guru penggerak. Foto: Nicoleta Ionescu/Shutterstock

Contoh Jawaban 2

Pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sejak masa kolonial Belanda hingga sekarang. Mayoritas sekolah hanya mengajarkan tata cara menulis dan berhitung seperlunya.

Ilmu yang diajarkan pun hanya diperuntukkan bagi masyarakat pribumi yang bekerja di rumah-rumah kolonial. Kala itu, para bupati inisiatif mendirikan sekolah untuk anak-anak dan kerabatnnya yang memiliki wilayah atau kekuasaan di suatu tempat.

Sekarang, sistem pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan menjadi lebih inklusif. Pendidikan sekarang telah menjadi hak bagi setiap warga negara Indonesia. Pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun yang mencakup pendidikan dasar hingga menengah.

Tujuan pendidikan saat ini lebih komprehensif, tidak hanya berfokus pada keterampilan administratif tetapi juga pada pengembangan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Jenis dan tingkat sekolah kini sangat beragam, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi.

Selain itu, ada juga sekolah inklusi yang mengakomodasi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Kurikulum sekarang lebih dinamis dan terus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ada mata pelajaran yang berfokus pada teknologi, sains, seni, dan keterampilan hidup lainnya.

Baca juga: Soal dan Jawaban Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Guru Penggerak

(MSD)