Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Identitas Primordial? Ini Pengertian dan Dampaknya
27 Februari 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pembentukan lingkungan sosial, kebangsaan, dan kenegaraan erat kaitannya dengan identitas primordial. Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan identitas primordial itu?
ADVERTISEMENT
Secara terminologi, primordial didefinisikan sebagai ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial. Di mana ia mengutamakan hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku bangsa, ras, klan, asal-usul kedaerahan, dan agama.
Primordial telah menjadi identitas yang melekat sangat baik dalam diri seseorang. Identitas primordial tidak hanya menimbulkan pola perilaku yang sama, tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang bentuk negara yang dicita-citakan.
Dengan kesamaan tersebut, masyarakat dapat membentuk bangsa dan negara yang baik. Namun di samping kelebihannya, terdapat tantangan dan dampak negatif yang dirasakan. Apa saja?
Dampak Identitas Primordial dalam Lingkungan Masyarakat
Identitas primordial muncul ketika seseorang mengutamakan hal-hal yang ada di dalam dirinya sejak lahir. Misalnya agama yang dianut, nilai-nilai budaya yang dijalani, ras, etnis, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pemahaman tersebut, seseorang cenderung memilih lingkungan yang sejalan dengan identitasnya tersebut. Ia lebih nyaman bersosialisasi dengan teman yang menganut agama yang sama, berasal dari daerah yang sama, dan lain-lain.
Di satu sisi, identitas primordial ini dapat membantu terciptanya bangsa dan negara yang damai. Sebab, masyarakat akan cenderung saling membantu ketika melihat seseorang dengan latar belakang yang sama.
Dijelaskan dalam buku Memahami Ilmu Politik susunan Ramlan S (2005), identitas primordial dapat menimbulkan pola perilaku yang sama. Di samping itu, identitas ini juga dapat melahirkan persepsi dan pandangan yang sama tentang bentuk negara yang dicita-citakan.
Identitas primordial dapat mencegah terjadinya kemajemukan secara budaya. Sehingga, kondisi ini dapat mempermudah pembentukan satu nasionalitas yang baru.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara yang memiliki kemajemukan cukup tinggi terbukti sukar membentuk nasionalitas baru, salah satunya yaitu Malaysia. Sebab, di negara ini terdapat tiga kelompok masyarakat yang jumlah anggotanya relatif seimbang, mencakup India, China, dan Melayu.
Meski begitu, tidak selamanya identitas primordial tersebut dapat menjamin terbentuknya suatu bangsa. Karena ada faktor lain yang lebih menonjol, seperti kesamaan visi misi, pemahaman akan dasar negara, dan lain-lain.
Identitas primordial dapat melahirkan pemahaman primordialisme. Dijelaskan dalam buku Sosiologi untuk SMA Kelas XI susunan Kun Maryati, dkk., primordialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu.
Istilah primordialisme berasal dari bahasa latin “primus” yang artinya pertama dan “ordiri” yang artinya tenunan atau ikatan. Maka, primordialisme dapat berarti ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawanya sejak lahir.
ADVERTISEMENT
Premordialisme dalam masyarakat majemuk dapat terjadi karena beberapa faktor, yakni sebagai berikut:
(MSD)