Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan istinja? Ini Pengertian beserta Adab dan Tata Caranya
22 Februari 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk senantiasa menyucikan diri, baik secara batiniyah maupun lahiriyah. Menyucikan diri ada banyak jenisnya, salah satunya yakni dengan cara istinja.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara istinja sesuai dengan syariat Islam. Beristinja bisa menggunakan air yang suci atau batu yang bersih untuk menghilangkan wujud najisnya.
Air dalam beristinja berguna untuk menghilangkan bekasnya tanpa bercampur dengan najisnya. Beristinja diutamakan menggunakan dengan air yang bersih.
Pengertian istinja menurut bahasa berasal dari kata an-najaa’ yang berarti bersih atau selamat dari penyakit. Sedangkan istinja menurut istilah adalah menghilangkan najis atau menggunakannya dari tempat keluarnya air seni atau kotoran.
Adab Istinja Menurut Islam
Menurut buku FIQH IBADAH Kajian Komprehensif Tata Cara Ritual Dalam Islam oleh Ainul Yaqin, M.A. (2016: 18), ada beberapa adab istinja yang harus diperhatikan seorang Muslim saat hendak menyucikan diri, antara lain:
1. Berdoa saat mau masuk toilet
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ
Bismillahi Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khabaitsi
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina."
Doa ini dipanjatkan sebelum melangkah masuk. Hikmahnya supaya kita terhindar dari godaan setan laki-laki dan perempuan.
2. Masuk kamar mandi mendahulukan kaki kiri.
3. Buang air di lubang yang seharusnya. Bukan di dinding atau lantai.
4. Jongkok saat buang air.
5. Menuntaskan keluarnya kotoran.
5. Tidak perlu menunda kotoran di dalam tubuh. Hal ini supaya terhindar dari penyakit akibat sisa kotoran yang menumpuk.
6. Membaca doa keluar toilet.
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ.
ADVERTISEMENT
“Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba 'anni al-adza wa 'aafaani. Allahumma ij'alni minat tawwaabiina waj'alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi.”
Artinya: "Dengan mengharap ampunanmu Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)."
Tata Cara Istinja Menurut Islam
Menurut buku Induk Fikih Islam Nusantara (Mencakup Fatwa-Fatwa Kontemporer Dan Bab Fikih Lengkap Berdasarkan Kitab-Kitab Mu'tabarah Kalangan Pesantren) karya K.H. Imaduddin Utsman al-Bantanie, berikut tata cara istinja yang benar:
1. Menggunakan tiga buah batu atau bisa diganti dengan tiga lembar tisu. Namun, jika dirasa masih belum bersih, bisa ditambah lagi hingga berjumlah ganjil, lima atau tujuh dan seterusnya. Cara Ini dilakukan apabila tidak ada air yang tersedia.
ADVERTISEMENT
2. Hanya menggunakan air saja.
3. Menggunakan tiga lembar tisu atau batu terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan menggunakan air. Batu atau tisu berguna untuk menghilangkan wujud najis sekaligus bekasnya. Air akan menyempurnakan sucinya dari najis. Cara istinja yang ketiga ini dinilai yang paling baik.
(EAR)