Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Keberagaman Peserta Didik di Kelas? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 September 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memerhatikan keragaman peserta didik di kelas dan menyusun pembelajaran yang berpihak pada murid. Lantas, apa yang dimaksud dengan keberagaman peserta didik di kelas?
ADVERTISEMENT
Keberagaman peserta didik dapat diartikan sebagai heterogenitas atau perbedaan karakteristik murid dalam suatu kelas. Perbedaan karakteristik siswa dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang ekonomi, sosial, dan budaya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang keberagaman peserta didik, simak informasi berikut.

Apa yang Dimaksud dengan Keberagaman Peserta Didik di Kelas dalam Pembelajaran Berdiferensiasi?

Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah sistem belajar yang memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya. Sistem pembelajaran ini diterapkan dengan menyajikan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Agar bisa menyajikan pembelajaran yang berpihak pada murid, guru perlu memahami keberagaman peserta didik di kelas dan memfasilitasi perbedaan-perbedaan tersebut. Menurut Tomlinson dalam buku Model Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi terbitan Kemdikbud (2021), keragaman peserta didik dapat dilihat dari tiga aspek, yakni kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

1. Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar dapat diartikan sebagai sejauh mana pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang mempertimbangkan kesiapan belajar siswa akan menumbuhkan semangat belajar sehingga mereka berani keluar dari zona nyaman. Untuk mengetahui kesiapan belajar siswa, guru dapat melakukan pre-test atau mengajukan pertanyaan pemantik sebelum memulai materi pelajaran.

2. Minat

Tenaga pendidik juga dapat menyusun pembelajaran dengan mengaitkannya dengan minat siswa secara umum. Misalnya, mengaitkan materi pelajaran dengan drama/film yang sedang ramai dibicarakan. Tak hanya membuat murid lebih antusias mengikuti pelajaran, cara ini juga membantu mereka memahami materi dengan lebih mudah.
Ilustrasi guru. Foto: Pexels.

3. Profil Belajar

Setiap anak mempunyai profil atau gaya belajar yang berbeda-beda. Profil belajar peserta didik mengacu pada pendekatan atau cara yang paling disenangi peserta didik dalam belajar. Ada peserta didik yang senang belajar kelompok, namun ada yang lebih suka belajar sendiri.
ADVERTISEMENT
Gaya belajar siswa secara umum dibedakan berdasarkan visual, auditori, dan kinestetik. Mengutip laman Engage Education, teori gaya belajar ini dirancang oleh Ahli Ilmu Pendidikan Amerika, Walter Burke Barbe.
Menurut Barbe, anak-anak yang mempunyai gaya belajar visual akan lebih mudah menerima informasi baru melalui apa yang mereka baca atau lihat. Sedangkan anak-anak pembelajar auditori lebih cepat menangkap informasi melalui suara, seperti mendengar guru menerangkan, mendengar podcast, atau menjelaskan materi yang ia pelajari kepada teman-temannya.
Adapun pembelajar kinestetik menyerap informasi dengan bergerak atau dengan melakukan praktik langsung. Misalnya, pembelajar kinestetik akan lebih mudah memahami teori hidroponik dengan praktik menanam tanaman menggunakan metode tersebut.
ADVERTISEMENT
(GLW)