Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Simpanan Pokok dalam Koperasi Syariah?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Mei 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi koperasi syariah. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi koperasi syariah. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Simpanan pokok adalah salah satu produk atau kegiatan usaha koperasi syariah. Apa yang dimaksud dengan simpanan pokok dalam koperasi syariah?
ADVERTISEMENT
Koperasi merupakan badan usaha yang dijalankan dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Dalam koperasi syariah, kegiatan usaha dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Prinsip-prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup jujur, amanah, adil dalam pembagian sisa hasil usaha, hingga pengelolaan yang transparan. Agar lebih paham mengenai macam-macam kegiatan usaha koperasi syariah, simak penjelasan berikut!

Simpanan Pokok dalam Koperasi Syariah

Ilustrasi koperasi syariah. Foto: Unsplash.
Kegiatan usaha atau produk koperasi syariah pada dasarnya sama dengan koperasi pada umumnya. Namuan, koperasi syariah mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba, gharar (ketidakpastian), dan spekulasi. Salah satu produk koperasi syariah adalah simpanan pokok.
Mengutip Buku Pintar Ekonomi Syariah oleh Ahmad Ifham Sholihin (2013), simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan saat mendaftar keanggotan. Dengan kata lain, simpanan pokok adalah modal awal yang harus disetor oleh anggota. Modal yang disetor oleh anggota jumlahnya sama besar dan tidak bisa diambil kembali selama masih terdaftar sebagai anggota koperasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Kajian Hukum Terhadap Pengelolaan Dana Menggunakan Akad Wadiah pada Koperasi Simpan Pinjam di BMT oleh Mega Mustika (2021), produk simpanan pada koperasi syariah menggunakan akad wadiah.
Dalam akad wadiah, pemilik menitipkan hartanya kepada pihak lain untuk menjaga dan memanfaatkan dana tersebut. Penerima titipan wajib mengembalikan uang yang dititipkan dalam keadaan utuh jika sewaktu-waktu pemilik dana memintanya.

Jenis-jenis Simpanan dalam Koperasi Syariah

Ilustrasi koperasi syariah. Foto: Unsplash.
Selain simpanan pokok, koperasi syariah juga mengenal beberapa jenis simpanan lain. Berikut ini jenis-jenis produk simpanan dalam koperasi syariah.

1. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah dana yang wajib disetorkan oleh anggota setiap bulan. Besaran jumlah simpanan wajib tiap anggota ditentukan berdasarkan musyawarah. Sama seperti simpanan pokok, simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
ADVERTISEMENT

2. Simpanan Sukarela

Simpanan sukarela adalah dana yang disetorkan oleh anggota dengan nominal dan waktu yang tidak ditentukan. Produk ini merupakan bentuk tabungan atau investasi bagi anggota yang memiliki kelebihan dana. Berdasarkan jenis akadnya, ada dua bentuk simpanan sukarela, yakni akad wadiah yad amanah dan wadiah yad dhamanah.
Dijelaskan dalam buku Rahasia Bisnis Rasulullah karangan Malahayati, wadiah yad amanah adalah titipan tanpa risiko ganti rugi. Dengan akad ini, koperasi penerima simpanan harus benar-benar menjaga dana titipan dan tidak boleh memanfaatkannya.
Sedangkan pada akad wadiah yad dhamanah, koperasi penerima simpanan dapat menggunakan dana simpanan untuk kegiatan usaha. Namun, mereka harus menanggung seluruh kemungkinan kerugian atas kegiatan usaha tersebut.
(GLW)