Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Dimaksud dengan Tawakal dalam Konteks Agama Islam?
14 Maret 2024 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tawakal dapat menuntun seseorang menemukan jalan keluar dari semua permasalahannya di dunia. Namun, apa yang dimaksud dengan tawakal dalam konteks agama Islam?
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, tawakal berasal dari kata “wakala” yang berarti menyerahkan, memercayakan, dan mewakili urusan kepada orang lain. Sedangkan secara istilah, tawakal adalah menyerahkan semua hasil usaha kepada Allah SWT sebagai sebaik-baiknya perencana.
Ketika seorang Muslim bertawakal, artinya ia telah ikhlas menerima semua kehendak Allah. Ia percaya bahwa Allah akan memberikan hasil dan takdir terbaik atas semua yang telah diusahakannya.
Tawakal membawa seorang Muslim menuju keimanan yang sesungguhnya. Agar tidak keliru mengartikan kata tawakal, simaklah pembahasannya lebih lanjut dalam artikel berikut.
Makna Tawakal dalam Konteks Agama Islam
Seringkali, Muslim salah kaprah dalam mengartikan konsep tawakal. Mereka mendefinisikannya sebagai sikap berserah diri pada Allah SWT, tanpa diiringi dengan usaha yang maksimal.
Misalnya, ketika memarkirkan kendaraan di tempat umum, mereka bertawakal kepada Allah agar kendaraannya tidak dicuri. Namun, mereka tidak berusaha atau ikhtiar dengan mengunci stang kendaraan atau memakai kunci ganda. Akibatnya, kendaraan tersebut bisa saja kemalingan.
ADVERTISEMENT
Tindakan ini tidak diperkenankan dalam Islam. Dalam sebuah hadist dikisahkan ada seorang Arab Badui yang melepaskan untanya di depan pintu masjid Rasulullah, kemudian ia masuk ke dalamnya seraya berkata “Aku bertawakal kepada Allah”.
Mendengar ini, Nabi SAW pun bersabda yang artinya: "Ikatlah dulu untamu itu kemudian baru engkau bertawakkal." (HR at-Tirmidzi dari Anas bin Malik)
Sesungguhnya, konsep tawakal dalam Islam sangat dalam maknanya. Dijelaskan dalam buku Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji karya Drs. H. Ahmad Yani (2007), tawakal adalah salah satu ciri orang yang beriman.
Bahkan, seorang ulama Arab Saudi bernama Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan bahwa tawakal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan. Ini selaras dengan firman Allah SWT dalam Surat al-Anfaal ayat 2 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada tuhan mereka bertawakal."
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tawakalnya seorang Muslim adalah berupa perbuatan dan harapan yang disertai dengan hati yang tenang, jiwa yang tenteram, dan keyakinan kuat bahwa apa yang dikehendaki Allah SWT pasti akan terjadi.
Seorang Muslim juga harus meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik. Dengan bertawakal, sejatinya ia telah berusaha sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya pada Allah ta’ala.
Keutamaan Tawakal dalam Islam
Menurut Abdul Syukur dalam buku Dahsyatnya Sabar, Syukur, Ikhlas, dan Tawakal (2016), ada banyak keutamaan yang diperoleh seseorang apabila ia bertawakal kepada Allah, di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)