Apa yang Harus Dilakukan pada Malam Nisfu Syaban?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Februari 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nisfu Syaban adalah malam tengah bulan Syaban dalam kalender Hijriah Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Nisfu Syaban adalah malam tengah bulan Syaban dalam kalender Hijriah Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang harus dilakukan pada malam Nisfu Syaban? Umumnya, Nisfu Syaban diisi dengan berbagai amal ibadah yang dianjurkan oleh syariat agama.
ADVERTISEMENT
Nisfu Syaban adalah malam tengah bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Malam ini memiliki makna penting bagi umat Islam karena dipercaya sebagai waktu di mana Allah SWT menentukan takdir hamba-Nya untuk satu tahun mendatang.
Selain itu, Nisfu Syaban juga dipandang sebagai malam di mana dosa-dosa diampuni, kesempatan untuk memperbaiki diri diperbesar, dan rahmat serta berkah Allah SWT dilimpahkan kepada umat-Nya.
Oleh sebab itu, umat Islam disarankan untuk melaksanakan sejumlah ibadah agar memperoleh berkah dari malam Nisfu Syiban. Lantas, amalan apa saja yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban?

Apa yang Harus Dilakukan pada Malam Nisfu Syaban?

Apa yang harus dilakukan pada malam Nisfu Syaban? Pada umumnya, Nisfu Syaban diisi dengan berbagai amal ibadah yang dianjurkan oleh syariat. Foto: Pexels.com
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan dikerjakan pada malam Nisfu Syaban:
ADVERTISEMENT

1. Salat Malam

Dalam buku Khutbah Jumat karya Heri Suprapto, dkk disebutkan bahwa salat malam atau tahajjud merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Melaksanakan salat malam pada malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang berbunyi:
ADVERTISEMENT

2. Salat Tasbih

Salat tasbih adalah ibadah sunah yang khusus dilakukan dengan membaca tasbih pada setiap rakaatnya. Casudi dalam bukunya yang berjudul Ngaji Kuping menjelaskan bahwa ibadah ini dapat diamalkan oleh umat Islam saat malam Nisfu Syaban. Dengan membaca tasbih dalam setiap rakaat salat, umat Islam dapat menguatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT.

3. Membaca Surat Yasin 3 kali

Membaca Surat Yasin juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Yasin adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Disarankan untuk membaca surat Yasin tiga kali dengan tujuan:
ADVERTISEMENT

4. Bersalawat

Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW juga merupakan amalan yang dapat dilaksanakan pada malam Nisfu Syaban. Foto: Pexels.com
Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW juga merupakan amalan yang dapat dilaksanakan pada malam Nisfu Syaban. Salawat adalah doa yang diucapkan sebagai ungkapan cinta, rasa syukur, dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca salawat pada malam Nisfu Syaban, umat Islam bisa mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

5. Memperbanyak Zikir

Malam Nisfu Syaban juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak zikir kepada Allah SWT. Zikir adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Baik dengan membaca kalimat-kalimat tasbih, tahmid, takbir, ataupun dzikir lainnya.

6. Membaca Doa Nisfu Syaban

Mengutip buku Gus Dewa Menjawab: Membahas Permasalahan-Permasalahan Fikih, Keimanan, dan Kehidupan karya Gus Dewa, umat Islam dapat memanjatkan doa khusus yang disebut sebagai doa Nisfu Syaban pada malam tersebut.
ADVERTISEMENT
Doa Nisfu Syaban merupakan doa yang diucapkan sebagai bentuk permohonan ampun dan keberkahan dari Allah SWT. Berikut bacaan doanya:
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ.
ADVERTISEMENT
(Allahumma ya Dzal-Man wa laa yamunnu 'alaika ya Dzal-Jalaali wal-Ikraam, ya Dzat-Thawli wal-In'aam. Laa ilaha illa anta, dzahrallahul laajin, wa jaaral mustajiirin, wa amanal khaa'ifin. Allahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqqiyyan aw mahruman aw matruudan aw muqtarra 'alayya fir rizqi fa-mhullahu bifaadlik fii ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii wa thar dii wa iqtaara rizqii wa asbitnii 'indaka fii ummil kitaabi sa'idan marzuuqan muwaffaqan lil khairaat, fa innaka qulta wa qauluka al-haqq fi kitaabikal munzal 'ala nabiyyika al-mursal. Yamhuu Allahu maa yasyaa'u wa yuthbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilahii bit-tajallii al-a'dzami fii lailatin nisfi min shahri sya'ban al-mukarrami allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubramu, ish rif 'annii minal bala-i maa a'lamu wa maa laa a'lamu wa anta 'allaamu al-ghuyuubi birahmatika ya arhamar rahimiin. Washallallahu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa alihi wa shahbihi wa sallam. Aamiin.)
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Ya Allah, wahai Yang Maha Pemurah, tidak ada yang bisa memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia dan Penuh Kemurahan, wahai Yang Maha Luas Pemberian-Nya dan Penuh Anugerah-Nya. Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat perlindungan bagi orang yang mencari perlindungan, dan tempat berlindung bagi orang-orang yang mencari perlindungan. Ya Allah, jika Engkau telah menuliskan keadaanku dalam Kitab-Mu sebagai orang yang celaka, yang dilarang, yang terusir, atau yang memiliki rezeki yang sedikit, maka hapuslah, ya Allah, dengan karunia-Mu dalam Kitab-Mu kecelakaan, kehilangan, pengusiran, dan ketiadaan rezeki saya. Dan tetapkanlah, ya Allah, dalam Kitab-Mu keberuntungan, rezeki yang cukup, dan keberhasilan dalam melakukan kebaikan, karena sesungguhnya Engkau berfirman, dan firman-Mu adalah benar dalam Kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu yang diutus. Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan pada-Nya-lah Kitab-Nya. Ya Ilahi, dengan penampakan-Mu yang agung di malam Nisfu Sya'ban yang mulia, di mana setiap urusan yang bijaksana diatur dan keputusan yang ditetapkan, jauhkanlah dari saya segala musibah yang saya ketahui dan yang saya tidak ketahui, karena Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari segala yang penyayang. Semoga rahmat Allah tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya. Amin."
ADVERTISEMENT
Dengan melaksanakan berbagai amalan yang dianjurkan di atas, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperoleh ampunan-Nya, serta meraih berkah dari malam Nisfu Syaban ini.
(SAI)